Sepanjang 2023, DP2KBP3A Tangani Ratusan Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Kepahiang

Sepanjang 2023, DP2KBP3A Tangani Ratusan Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Kepahiang

Linda Rosita Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kepahiang.--(Sumber Foto: Hendri/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Sepanjang tahun 2023 lalu, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) telah menangani ratusan lebih kasus kekerasan Anak dan Perempuan di Kepahiang.

BACA JUGA:Rehab Gedung Disdukcapil Kaur, Pemda Siapkan Anggaran Rp178 Juta

Linda Rosita Kepala DP2KBP3A Kepahiang mengatakan, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Kepahiang di tahun 2024 ini memang menjadi fokus penanganan bagi pemerintah pusat. 

Lantaran pada tahun 2023 lalu, kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak di Kepahiang berada di atas angka 100.

BACA JUGA:Pangdam II Sriwijaya Jamin Netralitas Prajurit Saat Pemilu

"Kasus kekerasan anak dan perempuan yang dilaporkan dan yang kita dampingi, tahun 2023 lalu memang di atas seratus kasus," ungkap Linda Rosita kepala DP2KBP3A, Rabu 24 Januari 2024.

BACA JUGA:Aniaya Pacar, Seorang Pemuda Asal Manna Dibekuk Polisi

Maka dari itu, Linda menambahkan, pemerintah pusat tahun 2024 ini mengucurkan anggaran DAK kurang lebih Rp500 juta rupiah untuk penanggulangan kasus kekerasan anak dan perempuan.

BACA JUGA:Berantas Mafia Tanah, BPN Kepahiang Gelar Sosialisasi Pencegahan Sengketa

Linda juga meneruskan, anggaran DAK non fisik penanggulangan kekerasan anak dan perempuan di Kabupaten Kepahiang, nantinya akan digunakan untuk penanggulangan baik untuk pihak psikolog, biaya visum, biaya transportasi, biaya makan minum, hingga penginapan jika korban kekerasan yang memerlukan rumah singgah.

BACA JUGA:Kedapatan Isi BBM Subsidi ke Jerigen, Oknum Pegawai SPBU Bakal Ditindak Tegas

"Untuk kendala kita, sejauh ini seperti tempat atau rumah singgah bagi korban kekerasan. Terkadang kita terpaksa menyewa penginapan atau hotel bagi mereka," terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: