Mahasiswa dan Elemen Masyarakat Bengkulu Desak Presiden Taubat Demokrasi, Berikut 6 Poin Tuntutannya

Mahasiswa dan Elemen Masyarakat Bengkulu Desak Presiden Taubat Demokrasi, Berikut 6 Poin Tuntutannya

Puluhan mahasiswa dan elemen masyarakat di Bengkulu yang mengatasnamakan diri Aliansi Gerakan Selamatkan Demokrasi mengadakan mimbar bebas dan seruan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) Taubat Demokrasi, Minggu malam 11 Februari 2024. --(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Puluhan mahasiswa dan elemen masyarakat di Bengkulu yang mengatasnamakan diri Aliansi Gerakan Selamatkan Demokrasi mengadakan mimbar bebas dan seruan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) Taubat Demokrasi, Minggu malam 11 Februari 2024. 

Kegiatan dilaksanakan di Simpang 5 Ratu Samban Bengkulu. Aspirasi meminta Presiden Jokowi untuk menjalankan amanat konstitusi dan mengembalikan hukum untuk menciptakan tujuan luhur dan cita-cita bangsa, bukan memenuhi hasrat berkuasa bukan tanpa alasan.

BACA JUGA:Kurang 24 Jam, Tamu Undangan yang Tusuk Remaja di Pesta Pernikahan Dibekuk Tim Buser Macan Cempaka

Disampaikan, Koordinator Aksi Aliansi Gerakan Selamatkan Demokrasi, Riki Pratama, pihaknya mengecam rezim Jokowi yang dirasa mempercepat laju erosi demokrasi. 

Menurut dia, dua periode Jokowi menunjukkan rezim ini tuna etika, mulai dari Mahkamah Konstitusi yang berubah Mahkamah Keluarga, hingga cawe-cawe kabinet untuk memenangkan salah satu paslon, sampai para menteri yang sering menyampaikan statement tak bermoral.

BACA JUGA:Kampung Wisata Puguk: Menikmati Keindahan Alam dan Kebudayaan Seluma

"Kami ingin mengajak masyarakat Bengkulu, untuk sadar bahwa kita sedang mengalami erosi demokrasi yang tak terasa. Bangsa ini sedang menuju kebobrokan, karena etika kehidupan berbangsa sudah tidak menjadi pedoman. Maka dengan mimbar bebas ini kita menyeru rakyat untuk bergerak, menuntut presiden, penyelenggara negara dan penyelenggara Pemilu untuk bertaubat demokrasi dengan mengembalikan hukum untuk mencapai cita luhur bangsa, bukan menenuhi hasrat kuasa. Dan juga memedomani etika kehidupan berbangsa," tandas dia.

BACA JUGA:Tanggapi Soal Rentetan Kasus Bunuh Diri di Seluma, Kemenag Bakal Terbitkan Surat Imbauan

Selain itu, dalam orasi, mahasiswa juga menyinggung KPU dan Bawaslu untuk menjaga integritas dan independensi dalam pemilu kali ini. Mereka juga menyoroti menteri yang kontroversial, Pelanggaran Etika MK dan KPU, keculasan negara dengan adanya UU KPK, Minerba dan UU Cipta Kerja.

Meski di hari tenang, mahasiswa tak mempedulikan hal tersebut lantaran mereka membawa kritik untuk pemerintah. Mereka meminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pemilu ini.

BACA JUGA:Jelang Pemilu, Sekdakab Seluma: Netralitas ASN Harus Dijaga dan Jangan Golput

Adapun yang menjadi tuntutan dan seruan mahasiswa dan elemen masyarakat Bengkulu dalam Deklarasi yang mereka nyatakan, yaitu : 

1. Menyatakan bahwa Rezim Pemerintahan Presiden Jokowi merupakan REZIM TUNA ETIKA ;

2. Menyeru Presiden Jokowi, Segenap Penyelenggara Negara serta elite Politik untuk BERTAUBAT DEMOKRASI, dengan mengembalikan tujuan dibentuknya hukum guna mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia; 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: