Wakil Gubernur Bengkulu Sebut Penurunan Stunting Butuh Eksekusi, Bukan Hanya Sosialisasi
Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah menyebutkan untuk penurunan angka stunting di Provinsi Bengkulu dibutuhkan orang-orang yang benar-benar eksekutor bukan konseptor atau yang hanya sosialisasi.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Wakil Gubernur BENGKULU, Rosjonsyah menyebutkan untuk penurunan angka stunting di Provinsi BENGKULU dibutuhkan orang-orang yang benar-benar eksekutor bukan konseptor atau yang hanya sosialisasi.
Hal ini disampaikan dalam acara Pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, pada Kamis 14 Maret 2024 di gedung Pola Pemerintah Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Korupsi Retribusi TKA, Mantan Kabid Disnakertrans Bengkulu Tengah Sidang Perdana Hari Ini
Wakil Gubernur Bengkulu mengatakan, dengan Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu yang baru diharapkan sinergitas dan kaloborasi dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam penanganan stuting berjalan. Selain itu, semua stakeholder juga harus terlibat dalam penanganan stunting.
"Kita butuh eksekutor bukan konseptor dalam penurunan stuting di Provinsi Bengkulu. Semua harus terlibat dalam penurunan stuting," kata Rosjonsyah.
BACA JUGA:Sambut Ramadhan 1445 H, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Ajak Masyarakat Saling Berbagi
Lebih lanjut, dikatakan Wakil Gubernur Bengkulu, program-program dalam penurunan stuting harus benar-benar real tidak hanya sekadar sosialisasi tetap betul-betul program langsung dirasakan oleh masyarakat.
Kemudian jaringan sampai ke desa harus proaktif seperti pendamping, penyuluh dan lainnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Puluhan LSM dan Ormas Demo Depan Kantor Bupati Bengkulu Tengah
"Dalam membuat program harus real dirasakan masyarakat. Jangan hanya sosialisasi serimonial saja," ujarnya.
Dengan penurunan angka stuting di Provinsi Bengkulu, maka kemiskinan juga akan turun.
BACA JUGA:Harga Beras Naik di Pasaran, Jonaidi: Seharusnya Keuntungan Bagi Petani
Saat ini secara umum angka stuting di Provinsi Bengkulu masih di angkat 19 persen dan ditargetkan turun minimal di angka 18 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: