Ada yang Hanya 12 Jam, Inilah Wilayah dengan Durasi Puasa Terpendek di Dunia, Indonesia Termasuk

BETVNEWS - Pada bulan Ramadhan, tiap wilayah memiliki durasi puasa yang berbeda-beda sehingga terdapat wilayah dengan durasi puasa terpendek di dunia. 

BACA JUGA:Wajib Tahu, Beberapa Wilayah Ini Memiliki Durasi Puasa Terpanjang di Dunia, Indonesia Termasuk?

Setiap negara di seluruh belahan dunia memiliki durasi waktu puasa yang berbeda lantaran jarak waktu antara matahari yang terbit dan terbenam bervariasi secara global di berbagai wilayah dipengaruhi oleh letak geografis dan juga kemiringan bumi. 

Durasi puasa yang berbeda ini tentunya menyebabkan perbedaan dalam waktu berbuka puasa dan waktu imsak pada wilayah-wilayah tersebut. 

BACA JUGA:Ini 4 Resep Menu Buka Puasa dan Sahur Rumahan! Simple dan Praktis, Cukup Siapkan Bahan Berikut

Negara dengan puasa terlama dapat mencapai durasi lebih dari 20 jam dan terletak di wilayah paling utara bumi seperti seperti Islandia atau Greenland. Sementara yang terpendek memiliki waktu puasa selama 12 jam saja. 

Waktu atau durasi berpuasa ini akan terus berubah-ubah sering berjalannya waktu dan diperkirakan akan terus berkurang hingga tahun 2031 saat Ramadhan bertepatan dengan titik balik matahari musim dingin dimana siang hari menjadi waktu yang pendek dalam setahun. 

BACA JUGA:Nikmatnya Berbuka! Ini 6 Resep Minuman Saat Puasa Ramadan, Kamu Wajib Coba

Lalu setelah itu, durasi puasa akan terus bertambah hingga titik balik matahari pada musim panas dimana siang menjadi lebih panjang dibandingkan malam hari. 

Perbedaan lokasi inilah yang menyebabkan adanya negara dengan puasa terpendek dan juga negara dengan durasi puasa terpanjang di dunia. Bahkan pada beberapa waktu terdapat wilayah yang mataharinya hampir tidak terbenam sama sekali. 

BACA JUGA:Jangan Sampai Tidak Tahu, Berikut 7 Syarat Wajib Puasa Ramadhan, Salah Satunya Tidak Sedang dalam Perjalanan

Untuk wilayah dengan kondisi seperti ini, beberapa organisasi Islam telah mengusulkan solusi alternatif bagi umat Muslim yang tinggal pada wilayah-wilayah yang ekstrim tersebut.

Pada wilayah tersebut, mereka diperkenankan untuk mengikuti waktu matahari terbit atau terbenam di negara mayoritas Muslim terdekat seperti Turki, negara terdekat yang tidak berdekatan dengan lingkaran Arktik, atau mengikuti waltu Mekkah di Arab Saudi. 

BACA JUGA:Yuk Coba Buat Es Lumut Kekinian yang Sedang Viral, Cocok Jadi Minuman Segar Berbuka Puasa

Sumber: