Pramuka Dihapuskan dari Kurikulum Belajar, Dempo Xler Sebut Generasi Bangsa Bakal Kehilangan Karakter

Pramuka Dihapuskan dari Kurikulum Belajar, Dempo Xler Sebut Generasi Bangsa Bakal Kehilangan Karakter

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler menyebutkan generasi bangsa Indonesia akan kehilangan karakter jika Pramuka tidak lagi masuk dalam kurikulum belajar sebagai ekstrakurikuler wajib.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Ketua Komisi I DPRD Provinsi BENGKULU, Dempo Xler menyebutkan generasi bangsa Indonesia akan kehilangan karakter jika Pramuka tidak lagi masuk dalam kurikulum belajar sebagai ekstrakurikuler wajib.

Hal ini menyoroti kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim yang menerbitkan Permendikbudristek No.12/2024 yang menyatakan bahwa keikutsertaan murid dalam Pramuka atau ekstrakurikuler lainnya bersifat sukarela. 

BACA JUGA:Pastikan 1 Syawal Rabu 10 April 2024, Muhammadiyah Bengkulu Gelar Salat Idul Fitri di 30 Lokasi

Sebelumnya, Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib telah ada.

"Ini sangat bahaya bagi kelangsungan karakter generasi bangsa Indonesia, karena Pramuka salah satu cara mendidik karakter anak bangsa dari SD dan SMP agar bisa memiliki generasi yang punya tatanan adat, punya tatanan etika, punya tatanan prestasi, dan punya tatanan displin. Dan mampu menjadi generasi yang siap menjemput takdir Indonesia emas," ungkap Dempo, Selasa 9 April 2024.

BACA JUGA:Siswa SD di Seluma Diduga Meninggal karena DBD

Lebih lanjut, kata Dempo, dengan ekstrakurikuler Pramuka tidak lagi menjadi wajib bagi jenjang pendidikan SD dan SMP maka pendidikan Indonesia akan mengarahkan kepada liberalisasi pendidikan yang tidak lagi berpedoman pada nilai-nilai dasar karakter budaya dan adat bangsa Indonesia.

"Kita kuatir pendidikan Indonesia akan mengarah kepada liberalisasi pendidikan yang tidak berpedoman pada nilai karakter bangsa Indonesia," tutur Dempo.

BACA JUGA:Dampak Banjir, Ruas Jalan Lintas Provinsi Bengkulu di Kepahiang Macet hingga 5 Km

Dempo juga mengingatkan agar jangan lupa dengan sejarah bahwa Pramuka adalah gabungan dari ratusan kepanduan yang digabungkan oleh Seokarno menjadi ketunggalan Pramuka.

Hal ini dalam rangka mengamalkan Pancasila, mengamalkan UUD 1945 dan tegaknya NKRI.

BACA JUGA:Mudik Lebaran 2024 Bareng 4 Rekomendasi Mobil Daihatsu Berikut, Harga Murah Kualitas Anti Murahan

"Nadiem Makarim perlu kembali bejalar sejarah agar tidak salah kebijakan. Kemudian kalau boleh memilih Pramuka atau Menteri Nadiem Makarim kami akan memilih Pramuka," pungkas Dempo. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: