dempo

Kasus Jembrana di Provinsi Bengkulu Meningkat Jelang Hari Raya Kurban, 615 Sapi Terinfeksi

Kasus Jembrana di Provinsi Bengkulu Meningkat Jelang Hari Raya Kurban, 615 Sapi Terinfeksi

Menjelang hari raya kurban atau Idul Adha, ditemukan 615 kasus sapi bali yang terinfeksi Jembrana terhitung dari Januari-April di Provinsi Bengkulu.--(Sumber Foto: CW/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Menjelang hari raya kurban atau Idul Adha, ditemukan 615 kasus sapi bali yang terinfeksi Jembrana terhitung dari Januari-April di Provinsi BENGKULU. Dari jumlah tersebut, 58 sapi di antaranya mati akibat terinfeksi virus Jembrana.

Kabid Keswan (Kesehatan Hewan) dan Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Veteriner Dinas Keswan Provinsi Bengkulu, Indah Permatasari mengungkapkan, pada Januari-Februari 259 kasus. Sementara Maret-April bertambah 356 kasus, sehingga keseluruhan mencapai 615 kasus. 

BACA JUGA:Sahabat Rohidin Deklarasikan Dukungan kepada Petahana untuk Kembali Memimpin Bengkulu

"Penyebaran penyakit Jembrana terbanyak di Kabupaten Mukomuko 357 kasus, Bengkulu Selatan 252 kasus, Kota Bengkulu 4 kasus, dan Kabupaten Seluma 2 kasus, terhitung dari januari hingga April," jelas Indah Permatasari, Sabtu 11 Mei 2024.

BACA JUGA:Partai Golkar Tegur Zulkarnain Kaka Jodho Usai Sebut Bengkulu Butuh Sosok Pemimpin Helmi Hasan

Ia menyebut, penyakit Jembrana (JD) hanya menyerang sapi Bali dan tidak ditemui pada sapi yang lain. Sapi yang terserang berumur lebih dari 1 tahun dan yang terbanyak 4-6 tahun dan jenis kelamin tidak mempengaruhi kejadian penyakit ini.

BACA JUGA:Harga Kopi di Bengkulu Tembus Rp60.000, Dinas TPHP Harap Petani Pertahankan Kualitas

Kata Indah, penularan penyakit jembrana dari sapi ke sapi lainnya diperkirakan dibawa oleh serangga penghisap darah seperti lalat (lalat tapis), caplak, dan nyamuk. 

Jika serangga sudah menggigit menggigit dan menghisap darah sapi, maka akan timbul demam bahkan kematian pada sapi itu sendiri.

BACA JUGA:Harga Karet di Seluma Terus Merangkak Naik, Petani Mulai Bergairah Menyadap

"Biasanya sapi akan demam dengan suhu badan tinggi, berkisar antara 39° C-41,5° C, pembengkakan hebat kelenjar limfe, rrosi (luka-luka) pada selaput lendir mulut, diare yang sering bercampur darah, dan sering terjadi sapi mengalami berkeringat darah sampai mati jika tidak diobati," ujarnya saat wawancara dengan BETVNEWS pukul 11.10 WIB.

BACA JUGA:Rusman: Anggota DPR Aktif Wajib Mundur Jika Maju Pilkada 2024

Indah menambahkan, pencegahan penyakit jembrana hanya dapat dilakukan melalui vaksinasi dan peningkatan daya tahan tubuh pada sapi bali. Penyuntikan vaksin jembrana dilakukan sebanyak 2 kali (booster) dengan interval waktu 1 bulan.

"Pengobatan dan pencegahan penyakit Jembrana tidak ada, dikarenakan penyakit ini berasal dari virus. Namun, vaksinasi dapat dilakukan dengan menggunakan antigen dari hewan yang telah sembuh dari JDV dengan diambil serumnya (antigen) kemudian diinduksi pada hewan untuk meningkatkan antibody atau kekebalan tubuhnya," tutup Indah (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: