Lebih Dekat dengan Sejarah dan Perkembangan Teori Groupthink
Teori groupthink. --(Sumber Foto: Febyolan)
BETVNEWS - Konsep Teori Groupthink yang digagas oleh Irving L. Janis pada tahun 1972, terbentuk melalui berbagai perjalanan sehingga sering digunakan dalam dunia komunikasi.
Banyak sekali asumsi-asumsi yang ditimbulkan oleh para penelitian terkait Groupthink Teory dalam dunia komunikasi sampai Groupthink menjadi bagian dari Teori Psikologi Sosial.
BACA JUGA:Groupthink: Ketika Keputusan Bersama Mengalahkan Logika
Analisis kajian Groupthink melibatkan analisis yang dikenal sebagai kasus bersejarah sebagai fungsi utama dalam pengembangan teori dan penerapan teori tersebut.
Pada buku Groupthink dalam Komunikasi Kelompok Politik karya Dr Lisa Adhrianti, lahirnya konsep Groupthink didorong oleh beberapa kajian komunikasi Kelompok. Salah satunya yang telah dikembangkan oleh Raimond Cattel yaitu melalui kajian yang difokuskan pada kepribadian Kelompok sebagai tahap awal.
BACA JUGA:Menilik Proses Legislatif: Membongkar Jeratan Groupthink di Parlemen Indonesia
Teori yang dikembangkan menunjukkan adanya pola-pola tetap dari perilaku kelompok yang bisa diprediksi yaitu sifat-sifat dari kepribadian kelompok, struktur internal hubungan antar anggota, dan sifat keanggotaan kelompok.
Adapun 3 asumsi teori Groupthink, asumsi pertama dari Groupthink berhubungan dengan karakteristik kehidupan kelompok kohesivitas.
BACA JUGA:Kohesivitas Kelompok Sebagai Pencari Groupthink
Asumsi yang kedua mempelajari proses pemecahan masalah kelompok kecil. Kemudian asumsi yang ketiga menggarisbawahi sifat dasar dari kebanyakan kelompok pengambilan keputusan dan kelompok yang berorientasi pada tugas, dimana orang-orang biasanya tergabung dan bersifat kompleks.
Artikel ini ditulis oleh Febyolan Meysandi D1C021041, mahasiswa Jurnalistik Universitas Bengkulu.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: