KPU

Meski Ramai Pembeli, Pedagang Seragam Sekolah Sebut Omzet Penjualan Tahun Ini Menurun

Meski Ramai Pembeli, Pedagang Seragam Sekolah Sebut Omzet Penjualan Tahun Ini Menurun

Toko seragam sekolah di Kota Bengkulu mulai ramai dibanjiri oleh pembeli jelang masuk sekolah tahun ajaran baru. --(Sumber Foto: Jalu/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Toko seragam sekolah di Kota BENGKULU mulai ramai dibanjiri oleh pembeli jelang masuk sekolah tahun ajaran baru. 

Kendati ramai pembeli, namun menurut pedagang di Kota Bengkulu, omzet tahun ini menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Sekarang Warga Kota Bengkulu Bisa Cek Harga Bahan Pokok Secara Online, Lewat Situs Web Ini

Hal ini disampaikan oleh Taufik Hidayat, pemilik toko seragam sekolah di jalan Kiai Zainal Abidin II Pasar Minggu Kota Bengkulu, Sabtu 29 Juni 2024.

Ia menyebut, pembeli yang datang ke tokonya hanya berkisar 100 orang perhari. Padahal di tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 200 orang per hari.

BACA JUGA:Update Harga Pangan di Kota Bengkulu: Cabai Turun, Kentang Melambung Tinggi

"Saat weekend ini memang ramai pengunjung. Tapi kalau dibandingkan tahun ajaran baru sebelumnya, tahun ini omzet cukup menurun," kata Taufik Hidayat.

Tambah Taufik, untuk persentase penurunannya berkisar 20 persen. Dimana pada tahun tahun sebelumnya dirinya mampu meraup omzet hingga Rp20 juta per hari, namun saat ini hanya berkisar Rp15-16 juta per hari.

BACA JUGA:Diutus Presiden ke Kabupaten Seluma, Muhamad Mardiono Disambut Tarian Sekapur Sirih

Ditambahkannya,tidak ada kenaikan harga seragam sekolah jelang masuk tahun ajaran baru dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk harga seragam kita sama dengan tahun sebelumnya. Seperti seragam SD dijual dengan harga Rp150 ribu," sambung Taufik Hidayat.

BACA JUGA:Sempat Langka, Stok Gas LPG 3 Kg di Kabupaten Seluma Aman dan Tercukupi

Menurutnya, penurunan omzet ini kemungkinan disebabkan oleh penurunan daya beli atau perekonomian masyarakat sedang menurun. 

Selain itu, persaingan dengan pedagang online juga menjadi faktor penurunan omzet penjualan seragam tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: