Tidak Sama, Ini Perbedaan Pikun dan Pelupa yang Perlu Kamu Ketahui
Ilustrasi. Perbedaan pikun dan pelupa yang perlu kamu ketahui --(Sumber : Doc/BETV)
BETVNEWS - Terdapat beberapa perbedaan pikun dan pelupa yang perlu kamu ketahui agar tidak sampai salah mengira lantaran keduanya merupakan hal yang berbeda.
BACA JUGA:Paslon Gusnan-Ii Bicara soal Rekam Jejak: Kami Mengetahui Apa yang Dibutuhkan Masyarakat
BACA JUGA:Peringatan HANTARU ke-64 Tahun 2024: 60 Persen Lahan Masyarakat Bengkulu Telah Disertifikatkan
Namun dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang sering kali bingung antara istilah pikun dan pelupa. Keduanya memang berkaitan dengan masalah ingatan namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Memahami perbedaan ini merupakan hal yang penting untuk menangani masalah memori dengan tepat. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa pelupa adalah tanda awal dari pikun, padahal kedua kondisi ini memiliki penyebab dan gejala yang berbeda.
Pikun, atau yang lebih dikenal dengan istilah demensia, merupakan kondisi yang lebih serius dibandingkan dengan pelupa. Kondisi ini melibatkan penurunan fungsi kognitif secara keseluruhan dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
BACA JUGA:Ini 6 Gejala Radang Sendi yang Sering Terjadi, Nomor 5 Paling Bahaya, Cek Sekarang
BACA JUGA:Kasus ISPA di Seluma Meningkat Drastis, Masyarakat Diminta Waspada
Di sisi lain, pelupa biasanya merupakan hal yang wajar dan dapat dialami oleh siapa saja dalam situasi tertentu, tanpa menyebabkan gangguan yang signifikan dalam aktivitas sehari-hari.
Penting untuk memahami bahwa pelupa tidak selalu menunjukkan adanya masalah kesehatan yang serius.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan ingat seseorang, seperti stres, kelelahan, atau gaya hidup yang kurang sehat.
BACA JUGA:Begini Cara Membuat Puff Pastry Enak Tanpa Oven, Cukup Pakai Teflon, Intip Aneka Resepnya di Sini
BACA JUGA:Usai Penetapan Nomor Urut Paslon, KPU Seluma Kirim Rancangan Surat Suara ke KPU RI
Di sisi lain, pikun memerlukan perhatian medis yang lebih serius, terutama jika disebabkan oleh penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda dan perbedaan antara keduanya menjadi kunci dalam menjaga kesehatan otak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: