KPU

Harga Cabai Merah di Seluma Turun Jadi Rp25 Ribu per Kilogram

Harga Cabai Merah di Seluma Turun Jadi Rp25 Ribu per Kilogram

Harga cabai di pasar tradisional di Kabupaten Seluma sampai dengan minggu pertama bulan Oktober 2024, berkisar Rp25 ribu rupiah.--(Sumber Foto: Julyan/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Harga cabai di pasar tradisional di Kabupaten Seluma sampai dengan minggu pertama bulan Oktober 2024, berkisar Rp25 ribu rupiah.

Harga tersebut mengalami penurunan berangsur sejak awal September dari harga sebelumnya yang bertahan di Rp60 ribu. 

BACA JUGA:Ribuan Warga Hadiri Kampanye Paslon Nomor Urut 1 di Kelurahan Betungan, DISUKA: Mohon Doa Restu

Turunnya harga di kisaran Rp25 ribu sekilo saat ini sudah berlangsung selama lebih kurang 2 pekan terakhir, dengan harga saat ini tidak ada keluhan bagi konsumen dengan harga yang sudah normal.

Hal tersebut dibenarkan oleh Meri (42) salah seorang penjual cabai di Pasar Sembayat, Kecamatan Seluma Timur.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Dana Baznas, Polres Seluma Tunggu Bukti Pendukung dari Pelapor

"Harga saat ini sudah bertahan selama 2 pekan, kini cabe lagi banjir. Selain dari hasil petani Kabupaten Seluma, dari luar daerah juga banyak dijual di pasaran seperti daerah Curup dan Kepahiang," kata Meri.

BACA JUGA:Blusukan ke 3 Pasar Kota Bengkulu, Paslon DISUKA Dengarkan Keluhan Pedagang dan Pembeli

Dijelaskannya lagi, penurunan harga cabai saat ini salah satunya karena petani cabai sedang panen raya dan serentak. 

Dirinya juga mengatakan dengan normalnya harga cabai merah keriting tidak ada lagi keluhan dari konsumen, karena berbeda dengan harga mahal terkadang penjual diprotes konsumen. 

BACA JUGA:Memasuki Musim Hujan, Satgas TMMD Kebut Pekerjaan Fisik di Desa Talang Sebaris

"Kalau harga normal konsumen tidak protes, namun kalau harga lagi melonjak naik, terkadang ada saja konsumen yang protes kenapa cabai tiba-tiba naik, seakan kami menaikan harga secara sepihak. Padahal memang harga sudah naik. Kami juga menjual berdasarkan berapa harga yang disambut dari petani," jelasnya.

(Jul) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: