Kemenpora RI Gelar Turnamen Pencak Silat se-Sumatera 2024 di Bengkulu, Diikuti Ratusan Peserta
Sebanyak 870 peserta atau pendekar muda unjuk kemampuan di Turnamen Pencak Silat se-Sumatera tahun 2024 yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia GOR Sawah Lebar, Bengkulu, selama tiga hari 21-23 Oktober 2024.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Sebanyak 870 peserta atau pendekar muda unjuk kemampuan di Turnamen Pencak Silat se-Sumatera tahun 2024 yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia GOR Sawah Lebar, BENGKULU, selama tiga hari 21-23 Oktober 2024.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Bengkulu, Ika Joni Ikhwan, perwakilan dari Polda Bengkulu, Korem 041 Gamas, serta Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Bengkulu, Hopalara.
BACA JUGA:Empat Tersangka Kasus Tukar Guling Lahan Pemkab Seluma Diperiksa di Rutan Malebero
Ketua IPSI Provinsi Bengkulu, Hopalara, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para orang tua yang telah mendukung dan mendampingi atlet-atlet muda dalam turnamen ini.
"Kami sangat berterima kasih kepada para orang tua yang telah mendukung para atlet muda ini. Dengan dukungan mereka, kita dapat melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa sekaligus mencetak generasi pesilat berprestasi," ujar Hopalara.
BACA JUGA:DISUKA Komitmen Majukan UMKM Kota Bengkulu
Ia juga menambahkan bahwa saat ini jumlah pesilat yang tergabung dalam IPSI Provinsi Bengkulu telah mencapai 10.000 orang.
"Ini menunjukkan bahwa pencak silat terus berkembang di Bengkulu. Kami berharap melalui turnamen ini, kita dapat menyaring atlet-atlet berprestasi sekaligus mempererat silaturahmi antar-pesilat se-Sumatera," lanjutnya.
BACA JUGA:Peringati Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Seluma Gelar Lomba Bayi Sehat
Semenetara itu, Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah Syahili, mengungkapkan rasa bangga atas terselenggaranya turnamen ini. Ia juga mengenang masa mudanya sebagai atlet pencak silat yang pernah meraih gelar juara di GOR yang sama.
"Saya juga pernah menjadi atlet pencak silat di sini, bahkan pada usia 16 tahun saya telah menjadi guru pencak silat. Saya pernah mewakili Bengkulu dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 1983," kata Rosjonsyah.
BACA JUGA:Universitas Bengkulu Menuju Akreditasi Internasional Wujudkan Daya Saing Global
Lebih lanjut, Rosjonsyah menekankan pentingnya melestarikan seni bela diri tradisional ini.
"Pencak silat bukan hanya soal teknik bertarung dan bertahan, tetapi juga bagian dari budaya. Indonesia adalah satu-satunya negara yang memiliki pencak silat yang diakui secara internasional. Saya berharap ajang ini dapat melahirkan pesilat dan pendekar baru yang berprestasi," tutur Rosjonsyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: