Mafia Tanah di Bengkulu Tolak Kembalikan Ganti Rugi, Persilahkan Korban Lapor Polisi

Mafia Tanah di Bengkulu Tolak Kembalikan Ganti Rugi, Persilahkan Korban Lapor Polisi

Salah satu warga diduga menjadi korban mafia tanah di kelurahan Pekan Sabtu kota Bengkulu, Rihusmala Dewi, mengaku sangat kesal dengan tabiat oknum diduga mafia tanah.--(Sumber Foto: Imron/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Salah satu warga diduga menjadi korban mafia tanah di kelurahan Pekan Sabtu kota BENGKULU, Rihusmala Dewi, mengaku sangat kesal dengan tabiat oknum diduga mafia tanah.

Pasalnya saat diminta dikembalikan uang ganti rugi atas pembayaran jual beli lahan, oknum diduga mafia tanah berkilah tidak punya uang dan malah mengizinkan untuk melapor ke polisi.

BACA JUGA:Dikbud Seluma: Guru dan Murid Dilarang Tambah Libur, Wajib Masuk 6 Januari

Rihusmala Dewi yang mewakili bapaknya, Sirin, mengaku ditipu jual beli lahan di kawasan tersebut sebanyak 7 kavling senilai Rp31 juta.

“Kami beli yang arah bawah 6 kavling, harga kali 5,5 juta. Sedangkan yang bagian depan dia minta 10 juta,” ungkap Rihusmala beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Polres Seluma Serahkan 7 Tersangka Penyegelan Kantor Desa Dusun Baru ke Kejari

Dari pengakuannya, tidak hanya rugi Rp31 juta, mereka juga rugi biaya penggarapan dan pendirian bangunan di lahan tersebut.

Awalnya, kata Rihusmala, mereka ditawari membali oleh oknum diduga mafia tanah dengan mengaku lahan tersebut miliknya.

BACA JUGA:Berawal dari Aplikasi Kencan, Warga Kabupaten Kaur Dianiaya dan Kehilangan Barang Berharga

“Ia meminta dibayar kerugian selama mengarap lahan saja saat itu,” paparnya.

Seiring waktu berjalan, ternyata diketahui tanah di lahan yang mereka beli tersebut terjadi sengketa lahan.

BACA JUGA:Keluarga Bantah Kematian Remaja di Kota Bengkulu Akibat Konsumsi Durian dan Miras

Sehingga akhirnya mereka meminta untuk mengembalikan uang yang telah dibayarkan selama ini.

“Kami minta ganti rugi, setidaknya kembalikan duit kami beli tanah selama ini. Kami tidak minta ganti kerugian berapa habis duit garap lahan,” papar Rihusmala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: