Driver Ojol Kecewa Tuntutan Ditolak Aplikator, Demo Besar Akan Digelar di Kantor Walikota Bengkulu

BENGKULU, BETVNEWS – Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) di Kota BENGKULU kembali bersuara keras menolak program layanan hemat dari aplikator yang dinilai menambah beban operasional harian mereka.

Setelah melakukan aksi unjuk rasa dan mediasi, perwakilan driver menyampaikan bahwa seluruh tuntutan mereka telah ditolak oleh pihak aplikator.

“Tuntutan kami mengenai penolakan skema baru ini, semua ditolak,” ujar Beni, salah satu perwakilan pengemudi ojol.

Penolakan dari aplikator ini memicu rencana aksi lanjutan. Dalam waktu dekat, para driver berencana menggelar demonstrasi lebih besar di depan Kantor Walikota Bengkulu.

BACA JUGA:5 Bulan Difitnah Open BO Lewat Facebook, Korban Laporkan Mantan Pacar ke Polda Bengkulu

BACA JUGA:Aktivis Lingkungan Kecam Tambang Emas di Seluma: Ancaman Ekosistem dan Dugaan Korupsi di Balik Perizinan

Mereka berharap pemerintah daerah dapat turun tangan menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.

“Kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Tujuan kali ini Walikota Bengkulu. Kami meminta pemerintah turun tangan dan mendengar aspirasi dari kami,” tegas Beni.

Menurut Beni, aksi ini diikuti oleh driver dari berbagai wilayah di Kota Bengkulu. Para pengemudi menilai program berlangganan untuk mendapatkan order hemat justru semakin membebani mereka.

Tiga poin utama dalam tuntutan para driver adalah:

1. Menghapus program layanan hemat yang dinilai merugikan mitra.
2. Menghentikan kebijakan target order yang dianggap tidak realistis.
3. Menuntut sistem yang lebih adil dan transparan dalam pemberian order.

Beni menjelaskan, skema baru mewajibkan para driver mencapai 500 order per bulan, meningkat dari sebelumnya hanya 280.

BACA JUGA:Cek Aplikasi Ini, Klaim Saldo DANA Gratis di Sini, Cukup Kumpulkan Koin

BACA JUGA:Polusi Udara Bisa Sebabkan Batuk Pada Anak, Cek 4 Penyebab Lainnya Disini!

Selain itu, sistem slot membuat ongkos menjadi lebih murah dan driver harus mendaftar dengan kuota terbatas.

Sumber: