3. Pilih daging yang mengandung sedikit lemak
Pilihlah daging ayam tanpa kulit, ikan lebih banyak dibandingkan jenis seafood lainnya seperti udang dan cumi. Lemak yang menetes dan mengikat api akan menyebabkan PAH, jadi memilih protein yang rendah lemak akan mengurangi kejadian PAH.
4. Gunakan panggangan/wajan anti lengket
Seperti yang telah disebutkan di atas, gunakan panggangan atau wajan anti lengket untuk meminimalkan penggunaan margarin atau minyak. Penggunaan minyak atau margarin untuk menghindari rasa lengket juga dapat meningkatkan risiko penumpukan kalori dan lemak dalam tubuh.
BACA JUGA:1 Desa di Mukomuko Terancam Tidak Dapat Cairkan DD dan ADD Tahap 3, Kenapa?
5. Menggunakan metode ungkep rebus
Masak terlebih dahulu sebelum membakar protein. Tujuannya adalah untuk meminimalkan kandungan HCA karena proses memasak menggunakan metode bakar.
Metode ungkep kukus memungkinkan daging atau ayam matang sebelum dipanggang, sehingga proses pemanggangan hanya bertujuan agar daging lebih smokey dan crunchy di luar, bukan untuk memasaknya.
6. Gunakan daging yang diiris tipis
Daging yang tipis tidak hanya mempersingkat waktu pemanggangan sehingga lebih cepat dimakan. risiko terbentuknya senyawa HACs dan dapat mengurangi pembentukan bagian gosong akibat pemanggangan, semakin lama dibakar, risiko terbentuknya senyawa berbahaya.
BACA JUGA:Ada Aturan BBM Terbaru di 2023, Apakah BBM Bersubsidi akan Turun
7. Gunakan gas atau listrik sebagai pengganti arang
Jika memungkinkan gunakan pemanggang gas atau listrik, karena lebih mudah mengontrol suhu.
Namun jika tidak memiliki pemanggang gas, kamu dapat menggunakan kertas aluminium/sayuran/buah untuk membungkus bahan, sehingga mengurangi lemak yang menetes ke dalam arang dan membentuk HAC dan PHA.
8. Jangan lupakan buah dan sayur
Buah dan sayur yang dibakar tidak berisiko meningkatkan kanker karena buah dan sayur tidak mengandung protein dan lemak. Jika berbicara tentang BBQ di tahun baru, buah dan sayuran yang dimaksud tidak selalu buah/sayur yang cocok untuk dipanggang.