BACA JUGA:HPN 2023, Wartawan Mukomuko Gotong Royong Bersihkan TPU Talang Marando
Stunting dijadikan tolak ukur sebagai status gizi dengan mempertimbangkan tinggi atau panjang badan, umur, serta jenis kelamin balita.
Stunting jarang disadari oleh para orang tua karena kebiasaan masyarakat yang tidak rutin mengukur tinggi atau panjang badan balita.
BACA JUGA:Pelaku Bacok Korban, Hingga Bersimbah Darah
Akibatnya, gejala-gejala stunting tidak disadari sehingga akhirnya memperlambat proses pemulihan balita agar kembali normal dan terbebas dari stunting.
BACA JUGA:DPO 6 Bulan, Pelaku Pencurian Dibekuk di Kampung Halaman
Berikut gejala stunting yang bisa dilihat sejak seribu hari pertama kehidupan seorang anak, dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan.
BACA JUGA:Resep Kreasi Spesial Es Kelapa Muda Nikmat dan Segar, Cek Cara Membuatnya di Sini!
- Anak lebih pendek untuk usianya
- Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak terlihat lebih muda/kecil untuk usianya
- Berat badan rendah untuk usianya
- Pertumbuhan tulang tertunda
BACA JUGA:3 Resep Minuman Campuran Wortel Ini Baik untuk Kesehatan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting pada anak, yaitu.
1. Mengkonsumsi satu tablet darah seminggu sekali untuk remaja putri dan satu tablet darah setiap hari dengan minimal 90 tablet selama kehamilan untuk ibu hamil
2. Rutin periksa kehamilan minimal enam kali dan dua kali ke dokter menggunakan USG
BACA JUGA:Polres Mukomuko Bekuk Pengedar Narkoba
3. Berikan asupan protein hewani yang cukup untuk bayi berusia di atas 6 bulan
4. Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan imunisasi di posyandu setiap bulan
5. Berikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan kemudian dilanjutkan sampai usia dua tahun.