BETVNEWS - Ada beberapa karakteristik budaya kerja di Jepang yang perlu diketahui, bila kamu tertarik untuk kerja di sana bisa simak artikel ini.
Tentu sebagian dari kita ada yang bercita-cita untuk bekerja di Jepang, tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi, karena alasan tertentu seseorang hendak pergi ke sana.
BACA JUGA:3 Resep Capcay Masakan Asal China, Sederhana dan Menggugah Selera Cocok Jadi Menu Buka Puasa
Sebagaimana Jepang merupakan negara yang juga cukup terkenal dengan jam kerja panjangnya, tentu berbeda jauh sistem kerja yang ada di Indonesia.
Sebelum kamu memutuskan untuk kerja di Jepang, alangkah baiknya bila kamu mencari tahu lebih dahulu tentang apa saja yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Toleransi Umat Beragama, Kemenag Imbau Masjid Bijak Gunakan Pengeras Suara
Berikut ini beberapa karakteristik budaya yang ada di Jepang yang dapat kamu ketahui, dikutip dari laman studilmu.com.
1. Jam kerja panjang
Jangan heran, bila Jepang merupakan negara yang punya jam kerja terpanjang di dunia.
BACA JUGA:3 Cara Mudah Aktifkan Fitur COD Shopee, Dapat Menguntungkan Penjual dan Pembeli
Meskipun begitu, jam kerja tersebut menjadi masalah yang signifikan sehingga menyebabkan "karoshi" yang diterjemahkan sebagai "kematian karena terlalu banyak bekerja".
Survei dari Kementrian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang menyebutkan hampir seperempat perusahaan Jepang punya karyawan penuh waktu yang telah tercatat lebih dari 80 jam lembur dalam waktu satu bulan, ditambah 12 persen karyawan melanggar batas 100 jam.
BACA JUGA:5 Cara Agar Terhindar dari Rasa Lelah dan Lapar Saat Berpuasa
Jam tambahan tersebut sering kali tak dibayar. Tidak hanya itu saja, banyak dari pekerja Jepang yang terkenal tidak mengambil bagian cuti berbayar sebab takut merepotkan sesama rekan kerjanya.
Namun, adanya penerbitan Undang-Undang baru yang berlaku pada 2019 lalu, hal tersebut membuat orang-orang Jepang sudah mulai dapat memperoleh pembatasan jam kerja.