BENGKULU, BETVNEWS - Hari Tuberkulosis (TBC) sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret. Indonesia menempati peringkat kedua sebagai pengidap TBC tertinggi di dunia setelah India.
Apa itu Tuberkulosis?
dr. Rispina Saragih, MPH, Ketua Tim TB RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu menjelaskan bahwa TBC (Tuberkulosis) adalah penyakit menular dan mematikan dengan tingkat kematian pasien yang tinggi.
BACA JUGA:RSKJ Soeprapto Adakan Edukasi Penyakit Tuberkulosis (TBC)
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC berada di peringkat kedua sebagai penyakit menular yang mematikan.
TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang otak, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung dan tulang belakang.
Bagaimana penularan penyakit ini?
Ditambahkan dr. Rispina Saragih, MPH, Ketua Tim TB RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, Mycobacterium tuberculosis dapat menular lewat droplet atau air liur. Dan semua usia bisa rentan terkena TBC tanpa terkecuali.
BACA JUGA:Senam sebagai Bentuk Pemberdayaan Kesehatan Pegawai dan Tenaga SDM di RSKJ Soeprapto
Namun TBC tidak menular semudah itu. Bahkan tidak semua pengidap TBC bisa menularkan penyakitnya. Contohnya anak-anak, mereka tidak bisa langsung menularkannya ke anak-anak yang lain maupun ke orang dewasa.
BACA JUGA:RSKJ Gelar Sosialisasi Pelayanan VCT, TB MDR, dan KIA KB
TBC menjadi penyakit yang mematikan pun bukan tanpa alasan. Karena pengidapnya tidak meminum obat sesuai petunjuk atau tidak menyelesaikan pengobatan. Akibatnya bakteri menjadi resisten atau kebal terhadap obat karena antibiotik gagal membunuh semua bakteri.
BACA JUGA:RSKJ Edukasi Penggunaan Obat yang Baik dan Benar
Alasan lainnya dilansir dari Mayo Clinic, sejak 1980 TBC meningkat drastis karena infeksi HIV yang melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga pengidap HIV rentan mengalami komplikasi TBC.
Kapan waktu yang tepat harus ke dokter?