BETVNEWS - Pemerintah siap untuk melakukan penghitungan ulang terkait dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite, jika memang harga minyak dunia mengalami penurunan.
Hal ini diungkapkan oleh Tutuka Ariadji, Direktur Jenderal Minyaj dan Gas Bumi (Ditjen Migas).
Dengan demikian bahwa peluang harga BBM Pertalite akan mengalami penurunan, masih sangat mungkin akan terjadi.
BACA JUGA:Pelajar SDN 44 Kota Bengkulu Gelar Salat Gaib untuk Si Kembar Raffa dan Raffi
Sehingga kemudian, harga Pertalite yang masih Rp 10 ribu per liter bisa berada dibawah tersebut, jika syaratnya terpenuhi.
Masalahnya, saat ini harga minyak dunia tengah mengalami kenaikan kisaran USD 80 per barel.
BACA JUGA:Distri Winarko Jabat Branch Manager FIFGROUP Bengkulu
Hal inilah yang perlu diperhatikan Pemerintah, terkait dengan penurunan harga BBM Pertalite, karena harus menyesuaikan dengan harga minyak dunia terlebih dahulu.
"Sekarang naik lagi harga minyak USD 80 lebih per barel, orang sampai USD 70 sampai USD 65 kita hitung kan. Tapi ini naik lagi minyak. Jadi tetap diperlukan subsidi lah," sampai Tutuka, Dilansir dari Liputan6.com
Jika kemudian harga minyak dunia turun menjadi USD 65, maka kemungkinan turunnya harga BBM Pertalite sangat bisa terjadi.
Namun demikian, jika harga minyak dunia masih bertahan USD 80 per barel, maka kemungkinan turunnya harga BBM Pertalite sangat sulit terjadi.
BACA JUGA:INFO Lowongan Kerja! PT Bank Mandiri Bengkulu Buka Penerimaan Karyawan, Cek Segera di Sini
Sebelumnya, pada Februari 2023 yang lalu Kementerian ESDM sempat melakukan evaluasi terhadap harga BBM Pertalite.
Evaluasi tersebut terkait dengan kenaikan harga minyak dunia saat itu, dimana mencapai USD 100 per barel.