Sekarang tibalah giliran Abu Nawas menyerahkan gentong miliknya. Ketika Baginda Raja mencicipi air yang ada di gentong Abu Nawas, ia pun langsung berkata, "Hei Abu Nawas, kenapa rasanya masih asin dan getir? Yang aku minta air laut rasa tawar," ucap Baginda Raja.
"Ampun Paduka yang mulia, tapi memang begitulah rasa air laut," balas Abu Nawas.
"Baiklah, karena lomba ini dimenangkan Abu Jahal, tentu dia yang akan menjadi penasihat istana," tutur Baginda Raja.
Mendengar itu, Abu Jahal sangat kegirangan sudah tidak sabar ingin menduduki jabatan tersebut. "Ternyata sangat mudah mengelabui Baginda Raja," pikir Abu Jahal.
Tapi tiba-tiba Baginda Raja kembali berkata, "Hai Abu Jahal di mana kamu menemukan laut yang airnya tawar? Antarkan aku ke sana sekarang. Aku ingin mandi di sana," titah Baginda Raja.
Seketika wajah Abu Jahal menjadi pucat, tubuhnya lemas dan gemetaran. "Anu Paduka yang mulia, hamba …"
"Hamba kenapa? Kalau kamu tidak bisa membuktikannya, berarti kamu telah membohongiku," ucap Baginda Raja.
"Ampun Paduka yang mulia, air yang hamba bawa memang bukan air laut, tapi air dari sumur," kata Abu Jahal ketakutan.