Dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang penyihir, pendusta, hingga dukun.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Rezeki Bakal Mengalir Deras, Inilah Doa Pembuka Rezeki untuk Umat Islam
"Pertanyaannya, adakah hinaan yang dilontarkan oleh musuh-musuh Islam di Madinah yang bernada ini, menuduh Rasulullah penyihir, kemudian pendusta, adakah?" tanya beliau.
Sehingga, hal tersebut merupakan modus Mekkah bukan hinaan di Madinah, sebab di Madinah tidak ada cacian seperti itu.
Ketika di Mekkah, hal seperti itu dibiarkan saja, namun berbeda jika di Madinah, sebab ada hukum yang mengikat.
Terdapat piagam Madinah, sehingga dalam salah satu butir piagam tersebut ialah ada larangan menghina, tidak boleh merusak tatanan, juga tak boleh menimbulkan keributan.
Sehingga, ada aturan bahwa permusuhan tidak boleh terjadi di Madinah, baik dari satu kelompok dengan kelompok lainnya.
BACA JUGA:Sabar Hadiahnya Surga! Begini Cara Melatih Kesabaran dalam Islam
Artinya orang-orang Madinah terikat dengan hal tersebut, bahkan sejak awal Rasulullah masuk ke Madinah.
Disisi lain, tentang kisah pengemis buta tersebut diketahui tidak ada kejelasan sumber. Sehingga, bermasalah dalam pembuktian sejarahnya.
Kisah tersebut menjadi bagian peristiwa sejarah yang diragukan, menurut informasi tidak ada satupun buku sirah klasik membahas tentang cerita tersebut.
BACA JUGA:4 Amalan Agar Cepat Kaya Menurut Islam, Insya Allah Rezeki Mengalir Deras!
Disebutkan Ustadz Asep, ada satu buku yang memuat aktivitas Nabi Muhammad SAW dengan Yahudi di Madinah, yakni berjudul An-Nabiyyu wal-Yahudul Madinah karangan Prof Dr Faris Al-Jamil, jumlah halamannya 340.
Namun, tidak ada pula yang menjelaskan tentang kisah pengemis buta itu di buku tersebut, sehingga sumbernya masih samar.
BACA JUGA:Sedih Jangan Berlarut-larut, Berikut 20 Kata-kata Inspiratif Islami Buat Motivasi Diri Kamu