Abu Dzar RA akhirnya menjadi tokoh revolusioner di kediaman barunya. Dia menciptakan banyak ide revolusioner.
BACA JUGA:Kisah Cinta Ratu Mesir Cleopatra dan Kaisar Romawi, Awalnya Indah Berakhir Tragis!
Namun sayangnya ide tersebut ditolak oleh masyarakat setempat. Akhirnya Abu Dzar RA hijrah ke Mekkah.
Sesampainya di Mekkah, Mekkah dalam keadaan kacau balau dan terjadi konflik antara suku kafir Quraisy dengan kaum muslimin.
Dari situlah Abu Dzar RA langsung tertarik untuk masuk Islam. Sesampainya di Mekkah, ia langsung menuju rumah Nabi untuk berbai'at.
BACA JUGA:Kisah Mukjizat Nabi Muhammad SAW, Fenomena Luar Biasa Pancaran Air Keluar dari Sela Jarinya
Namun, sangat disayangkan ia tidak bisa bertemu dengan Rasulullah SAW hari itu.
Abu Dzar RA baru bisa bertemu Rasulullah SAW pada hari kedua setelah kedatangannya di Mekkah.
Karena suasana di Mekkah tidak mendukung, Nabi Muhammad SAW akhirnya memerintahkan umatnya untuk menyembunyikan keislaman mereka.
Namun, Abu Dzar RA secara terang-terangan mengumumkan keislamannya di hadapan orang-orang kafir. Akhirnya ia pun mendapat siksaan dari penduduk kafir Quraisy.
Abu Dzar terus mengulangi perbuatannya, hingga akhirnya penduduk Mekkah berhenti menyiksa mereka karena mereka tahu bahwa Abu Dzar adalah keturunan suku Ghifar.
Jika dia meninggal, maka tidak ada jalan bagi penduduk Mekkah untuk pergi ke Syam.
Setelah masuk Islam, Abu Dzar RA adalah sahabat yang sangat terkenal. Bahkan dia berhasil mengislamkan hampir seluruh suku yang gemar merampok.
Tak hanya itu, kezuhudan Abu Dzar RA terlihat dari penolakannya terhadap cara hidup kapitalis.