Abu Daud (perawi dan pentakhrij hadits) berkata, 'Berita ini sampai kepada Nabi SAW, hingga beliau berdiri untuk berkhotbah seraya bersabda setelah memanjatkan puja-puji syukur kepada Allah SWT,
"Bagaimanakah keadaan suatu kaum yang mengatakan demikian dan demikian? Akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku salat dan tidur, dan aku juga menikahi perempuan. Maka barangsiapa yang membenci sunnah (tuntunan)-ku maka ia tidak termasuk golonganku."
(HR Abu Daud)
Menurut Rizem Aizid dalam karyanya Ajak Aku ke Surga Ibu!, ia menjelaskan bahwa hadits di atas menerangkan tentang kedudukan pernikahan dalam Islam.
Dalam sejumlah riwayat, diungkapkan sejelas-jelasnya bahwa pernikahan dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat mulia.
Demikian kisah tentang sahabat nabi yang tidak ingin menikah karena ingin fokus beribadah kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Rezeki Bakal Mengalir Deras, Inilah Doa Pembuka Rezeki untuk Umat Islam
Sebagai umat Islam, jika telah mapan dan berkecukupan maka alangkah baiknya segera melaksanakan pernikahan.
Hal ini baik, seperti penjelasan di atas, pernikahan merupakan jalan terbaik untuk mencapai ridha-Nya Allah. Semoga bermanfaat. (*)
Baca dan cari artikel lainnya di Google News