Terakhir menuju langit ketujuh Nabi Muhammad SAW berjumpa Nabi Ibrahim alaihissalam yang bersandar pada Baitul Ma’mur (tempat di langit ketujuh dan setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat).
Setelah sampai pada langit ketujuh itu, Nabi SAW hendak naik satu tingkatan langit lagi.
Hanya saja malaikat Jibril tak dapat mengantarkan lebih dari batasan yang telah ditentukan, sebab ia akan terbakar nantinya oleh Nur nya Allah Ta'ala yang sangat terang.
BACA JUGA:6 Makhluk Misterius dalam Kepercayaan Islam, Disebutkan dalam Al-Quran dan Hadis!
Kemudian naiklah Nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha, dari sanalah Allah Ta'ala memberikan kewajiban salat lima puluh waktu dalam sehari semalam kepada umat Muhammad SAW.
BACA JUGA:Bisa Berpahala, Ini Loh 8 Keutamaan Menikahi Janda Menurut Islam
Saat Nabi SAW baru saja turun hingga langit keenam dan bertemu kembali kepada Nabi Musa beliau bertanya:
"Apa yang Tuhanmu wajibkan kepada umatmu?"
Nabi Muhammad SAW menjawab, "Salat lima puluh waktu dalam sehari semalam."
BACA JUGA:4 Amalan Agar Cepat Kaya Menurut Islam, Insya Allah Rezeki Mengalir Deras!
Kembali Nabi Musa membalas, "Kembalilah dan minta keringanan kepada tuhanmu, karena sungguh umatmu tidak akan sanggup melakukannya."
Lalu Nabi Muhammad SAW kembali menemui Allah Ta'ala meminta keringanan hingga berkali-kali dan akhirnya dari salat lima puluh waktu itu menjadi lima waktu sehari semalam.
BACA JUGA:Sabar Hadiahnya Surga! Begini Cara Melatih Kesabaran dalam Islam
Saat usai menerima perintah salat, Nabi Muhammad SAW menunggangi Buraqnya kembali, lalu diantar pulang menuju Makkah bersama Malaikat Jibril.
"Menurut sebuah kisah saking cepatnya Buraq, saat Nabi Muhammad SAW pulang konon katanya tempat tidur nabi masih terasa hangat."