BENGKULU, BETVNEWS - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Jonaidi, SP menyikapi salah satu permasalahan terbesar di bidang pertanian yang dihadapi Pemerintah saat ini.
Semakin berkurangnya lahan pertanian akibat beralih fungsi atau dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Perluasan lahan perkebunan kelapa sawit pada akhirnya akan mengkonversi kawasan pertanian, khususnya pada lahan persawahan.
Lahan pertanian-(Sumber Foto: Ahmad/BETV)
Sehingga akan menyebabkan degradasi lahan (kerusakan lahan) dimana lahan mengalami penurunan produktivitas.
BACA JUGA:Budaya Merupakan Peninggalan Leluhur Wajib Dilestarikan, Jonaidi, SP: Dikelola Akan Hasilkan PAD
Apabila hal ini terus dibiarkan dan tidak ada penanganan lebih lanjut, maka dampaknya akan mengancam ketahanan pangan nasional yang sangat berbahaya.
"Jika sudah menjadi lahan sawit maka akan sangat sulit untuk mengembalikannya lagi ke lahan persawahan karena kesuburan tanahnya sudah terdegradasi," ujar Jonaidi, SP.
BACA JUGA:Soal Incumbent Kembali Maju Pemilu, Menilik Alasan dan Keinginan Jonaidi, SP Untuk Masyarakat
Belum lagi harga komoditas CPO dipasar dunia yang semakin meroket. Alih fungsi lahan pertanian sulit dihindari akibat kecenderungan tersebut.
Beberapa kasus menunjukkan jika di suatu lokasi terjadi alih fungsi lahan, maka dalam waktu yang tidak lama lahan di sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif. Alih fungsi lahan dalam penggunaan lahan ini banyak menyimpan pemasalahan.
"Jika sudah ada yang mengubah alih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit maka para petani dan masyarakat disekitarnya juga akan ikut-ikutan beralih menjadi pekebun kelapa sawit juga," tandasnya.
Hal ini tentu berakibat pada persoalan pertanian lainnya, anggap saja lahan persawahan yang semakin berkurang serta komoditi lainnya juga mengalami penurunan.(*)