Carok memiliki arti pembunuhan sebagai upaya balas dendam terhadap seseorang atau sekelompok. Namun, bagi masyarakat Madura, carok merupakan bentuk pemulihan harga diri.
Dalam tradisi ini, seseorang akan bertarung dengan menggunakan senjata berupa celurit untuk menyelesaikan masalah tertentu.
Biasanya, permasalahan yang sering dipertarungkan berkaitan dengan harta, tahta, hingga wanita.
Meski terdengar ekstrem, tradisi ini dianggap wajar bagi sebagian masyarakat Madura. Namun, tradisi ini tetqp memiliki beberapa ketentuan dan tak boleh asal dilakukan.
BACA JUGA:Bukan Cuma di Indonesia, Ternyata Tradisi Perjodohan Juga Ada di Jepang, Begini Prosesnya!
3. Tradisi Ma’ Nene, Sulawesi Selatan
Tradisi paling ekstrem di Indonesia urutan ketiga adalah tradisi Ma’ Nene.
Tradisi Ma’ Nene merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Desa Pangala dan Desa Baruppu.
Tradisi ini merupakan kegiatan membersihkan jasad para leluhur yang sudah meninggal ratusan tahun lalu.
Tradisi ini dimulai dengan kedatangan anggota keluarga ke patane (kuburan keluarga) yang berbentuk layaknya rumah. Tujuannya untuk mengambil jasad dari anggota keluarga mereka yang telah meninggal.
Setelah jasad dikeluarkan dari kuburan, selanjutnya jasad tersebut akan dibersihkan dan dikenakan pakaian baru.
BACA JUGA:4 Prosesi Shinzen Shiki, Pernikahan Tradisional Jepang yang Penuh Makna
4. Tradisi Iki Palek atau Tradisi Potong Jari, Wamena
Tradisi paling ekstrem di Indonesia urutan keempat adalah tradisi Iki Palek atau tradisi potong jari.
Tradisi iki palek di Wamena dilakukan oleh Suku Dani. Tradisi ini merupakan tradisi potong jari sebagai ungkapan kesedihan yang mendalam apabila ada salah satu anggota keluarga yang meninggal dunia.
Tradisi ini biasanya dilakukan menggunakan kapak atau pisau. Namun, bagi perempuan, memotong jari bisa juga dilakukan dengan cara menggigitnya hingga putus, kemudian dililit benang untuk menghentikan pendarahannya.