Naiknya PPN Buat Rakyat Makin Sengsara

Naiknya PPN Buat Rakyat Makin Sengsara

Amanda Herlina Putri, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Prodi Hubungan Internasional Semester I--(Sumber Foto: Tim/BETV)

BETVNEWS - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang mulanya 11% bertambah 1% menjadi 12% menjadi salah satu kebijakan yang menuai pro dan kontra. 

Pemerintah beralasan bahwa kenaikan ini merupakan bagian dari reformasi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan negara. 

Namun, apakah benar kebijakan ini adalah langkah yang tepat di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan dan sedang tidak baik-baik saja ini?

BACA JUGA:Pantau Kondisi Lampu Jalan, Dishub Kota Bengkulu Evaluasi 51 Unit Smart Pijar Tahun Ini

Sebagai salah satu komponen utama pendapatan negara, PPN memberikan kontribusi besar terhadap kas pemerintah. Namun, sifat PPN yang regresif membuat kebijakan ini membebani masyarakat berpenghasilan rendah. 

Artinya, semakin rendah pendapatan seseorang, semakin besar dampak proporsional dari kenaikan PPN terhadap pengeluaran mereka. 

Hal ini sangat merugikan banyak pihak, tetapi menyenangkan pemerintah yang serakah.

Naiknya PPN otomatis akan meningkatkan harga barang dan jasa, termasuk kebutuhan pokok. Seperti, harga bahan pangan, listrik, transportasi, dan layanan kesehatan yang sudah naik karena inflasi akan semakin mahal. Bagi masyarakat kelas bawah, ini adalah pukulan telak yang memperburuk kelangsungan hidup mereka.

BACA JUGA:Cukup Konsumsi Kopi, Dipercaya Bisa Menjaga Kesehatan Liver, Cek Manfaat di Sini

Saat ini, daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih akibatpandemi. Banyak keluarga yang masi berjuang untuk memenuhikebutuhan sehari-hari, dan kenaikan PPN ini membuat mereka semakin terpuruk. 

Dalam kondisi ini, langkah pemerintah untuk menaikkan pajak seperti menambah garam pada luka yang masibasah.

Bukan hanya rakyat kecil, dunia usaha juga merasakan dampaknya. UMKM, yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, merasa dilema haruskah menaikkan harga produkatau menerima margin keuntungan yang lebih kecil. 

Kedua pilihan ini sama-sama merugikan. Menaikkan harga dapat menurunkan daya saing, sedangkan mempertahankan harga dapat mengancam kelangsungan usaha.

BACA JUGA:Baznas Berhasil Entaskan 42 Unit Rumah Tak Layak Huni di Seluma

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: