Pada hari-H, kedua mempelai dan keluarganya berkumpul di kuil untuk melakukan ritual yang direstui pemimpin agama Shinto.
Berikut prosesinya:
1. Masuk ke Kuil
Saat kedua mempelai dan keluarganya memasuki kuil, akan ada seorang pemimpin yang disebut Shinshoku, serta pelayan kuil yang disebut Miko. Sebelumnya, kedua mempelai sudah menjalankan ritual cuci tangan menggunakan air kuil untuk menyucikan jiwa dan raga.
2. Berdoa
Shinshoku akan memulai acara dengan pembacaan doa. Doa dibacakan untuk meminta perlindungan dan berkah Tuhan, serta untuk menghindarkan upacara dari gangguan roh jahat dan kejahatan lainnya. Pembacaan doa ini juga dijadikan sebagai laporan kepada Tuhan oleh Shinshoku atas ritual yang telah dilakukan.
BACA JUGA:Menarik Dikunjungi! 5 Tempat Wisata Populer di Jepang, Ada Gunung Fuji dan Kastil Osaka
3. Minum sake
Kedua mempelai akan disuguhi sake dalam 3 gelas dengan ukuran berbeda, yaitu besar, sedang, dan kecil. San-san kudo, merupakan ritual dimana kedua mempelai meminum sake yang masing-masing melambangkan waktu yang akan dihabiskan oleh kedua mempelai. Ritual ini juga melambangkan kesepakatan antara pasangan, sebagai tanda siap untuk berumah tangga.
4. Janji setia
Proses selanjutnya yakni membaca janji untuk menjadi pasangan yang setia sehidup semati. Selain itu, pasangan akan bertukar cincin, yang sekaligus mempererat ikatan suami-istri di antara mereka yang sudah sah.
Tradisi unik Shinzen Shiki, merupakan ragam ritual pernikahan tradisional yang menginspirasi. Walaupun Jepang sudah menjadi negara yang maju dan sangat modern, namun tetap menjaga tradisinya dengan begitu detail untuk generasi selanjutnya.
Demikian penjelasan mengenai tradisi pernikahan tradisional Jepang yang unik dan penuh makna. Semoga bermanfaat. (*)