Siswa SMA di Kota Bengkulu Trauma ke Sekolah, Diduga Dibully Oknum Guru

Rabu 25-10-2023,17:00 WIB
Reporter : Ilham Juliandi
Editor : Ria Sofyan

BENGKULU, BETVNEWS - Salah satu Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Bengkulu berinisial SN (17) warga Kecamatan Sungai Serut Terauma masuk sekolah karena diduga dibully oleh oknum guru berinisial AF sekolah tersebut.

Zhara Wati orangtua SN menjelaskan, pembullyan yang dilakukan tidak hanya 1 kali saja, tetapi sudah berulang kali dilakukan hingga anaknya tidak mau ke sekolah. Pertama pada saat mau ujian ulangan oknum guru telepon karena belum bayar. Namun mengucapkan kata tidak pantas.

BACA JUGA:Festival Bumi Serawai Serasan Seijoan Dibuka, Lestarikan Seni Budaya Daerah Seluma

"Dia langsung bilang jangan sia-siakan anak. Itu kan tidak pantas. Siapa juga yang mau sia-siakan anak, kami kondisi pada saat itu sedang benar-benar tidak punya uang, anak kedua saya lagi sakit dan di rawat di rumah sakit," kata Zhara.

Selanjutnya kata Zhara, pembullyan dilakukan oknum guru tersebut pada saat anaknya ingin masuk tari sanggar  tetapi langsung disebutkan SN tidak sanggup bayar.

BACA JUGA:Silaturahmi Bersama Wartawan, Arif Gunadi Minta Masukan untuk Pembangunan Kota Bengkulu

"Kedua ketika anak saya mau masuk tari sanggar tetapi langsung disebutkan anak saya tidak sanggup bayar sanggar," ujar Zhara.

Zhara mengatakan, puncak minggu lalu ketika anaknya dipanggil ke ruangan bimbingan konsling karena rebut dengan teman. Saat itu anaknya disebut oknum guru tersebut nanti diperkosa di jalan.

BACA JUGA:Reaksi Sekdaprov soal Oknum Guru SMA Bengkulu Selatan Diduga Lecehkan Siswa

"Puncaknya dia bilang anak saya nanti di perkosa di jalan. Tentu sebagai orangtua sangat sakit mendengar itu, dan itu bukan kata-kata seorang guru, maksudnya apa," ungkap Zhara.

Ditambahkan Zhara, anaknya sampai saat ini tidak mau ke sekolah sudah hampir 1 minggu karena malu disebutkan diperkosa di jalan. Akibat ucapan oknum guru tersebut.

BACA JUGA:Kejurnas Pra PON, Pengprov Taekwondo Bengkulu Target Emas dan Tiket PON 2024

"Sampai anak saya tidak mau ke sekolah. Pas hari Senin kamrin minta dijemput nangis dan tidak mau lagi ke sekolah karena mulu dengan teman-teman," terangnya. 

Zhara juga telah melaporkan dugaan pembullyan ini ke Inspektotar Provinsi Bengkulu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bengkulu dan Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu. Ia berharap agar oknum guru tersebut diberikan sanksi  agar tidak terulang kembali kepada siswa lainnya.

"Saya sudah laporkan ke sekolah tapi tidak ada tanggapan, kami minta agar diberikan sanksi agar tidak lagi korban selanjutnya," pintanya.

Kategori :