BENGKULU, BETVNEWS - Serangan kecemasan (panic attack) sering kali merepotkan.
Gangguan ini disertai reaksi fisik sebagai respons terhadap situasi yang dianggap mengancam, meskipun mungkin sebenarnya tidak benar-benar mengancam. Kondisi ini termasuk dalam gangguan kesehatan mental.
BACA JUGA:Mengenal Klasifikasi dan Penyebab ABK, Menurut Dokter Spesialis Anak RSKJ Soeprapto
Pengalaman setiap orang saat mengalami serangan panik/kecemasan dapat berbeda-beda. Akan tetapi, gejala panic attack dapat kita lihat pada tanda-tanda yang umumnya sering terjadi, seperti contohnya: palpitasi, berkeringat, gemetar/goyah, sesak nafas, merasa tersedak dan nyeri dada.
Lalu mual distres abdomen, sakit kepala, ketakutan atau kehilangan kendali diri, ketakutan mati hingga parestesia.
BACA JUGA:RSKJ Soeprapto Bengkulu Gelar Edukasi Kelompok Penatalaksanaan Masalah Kecemasan
Tidak ada obat khusus untuk panic attack, namun terdapat beragam pilihan penanganan yang dapat dipraktikkan untuk membantu mengelola gejalanya.
Ns. Tetih Waidah, S.Kep, selaku Perawat Poli Geriatri RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, memberikan metode meditasi.
Metode ini untuk meringankan gejala serangan kecemasan yang masuk dalam kategori atau fase berat yang di sebut hipnotis 5 jari.
BACA JUGA:Poli Kulit dan Kelamin RSKJ Soeprapto Bengkulu Melayani Pasien BPJS
Berikut langkah-langkahnya:
Pertama, usahakan kondisi badan dalam keadaan rileks lalu cari posisi untuk Duduk nyaman/bersila posisi tangan di samping, telapak tangan menengadah.
Kedua, secara bergantian pertemukan ibu jari dengan 4 jari lainnya.
Ketiga, pertemukan ibu jari dengan jari telunjuk lalu bayangkan anda bertemu dengan orang yang paling menyayangi anda.
Keempat, pertemukan ibu jari dengan jari tengah lalu bayangkan anda sedang ada di tempat yang indah, sejuk nyaman.