BENGKULU, BETVNEWS - Penyaluran BBM Solar di Provinsi Bengkulu terindikasi tidak tepat sasaran. Menyebabkan kelangkaan dan antrean panjang pengisian BBM subsidi disejumlah SPBU di Provinsi Bengkulu.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, telah menyampaikan usulan tambahan BBM solar subsidi ke BPH Migas sebanyak 8.571 Kilo Liter sehingga diyakinkan tidak ada kekurangan sampai akhir tahun 2023 ini.
BACA JUGA:Banyak BUMDes di Seluma Mati Suri, Dinas PMD Sebut Karena Ini Penyebabnya
"Kita sudah sampaikan usulan kemarin, saya pastikan tidak ada kekurangan," kata Rohidin Selasa, 12 Desember 2023.
Ia menyatakan, kuota BBM solar subsidi tidak mungkin kekurangan di daerah karena Pertamina dan pemerintah daerah menjamin distribusi.
Tetapi jika BBM solar subsidi masih banyak masuk ke industri atau pabrik, itu yang membuat penyaluran tidak tepat sasaran.
BACA JUGA:Guru ASN dan PPPK di Seluma Dilarang Rangkap Jadi Penyelenggara Pemilu 2024
"Jika masih banyak BBM subsidi masuk ke industri atau pabrik itu yang membuat panyaluran kacau," tuturnya.
Dalam upaya antisipasi penyaluran BBM subsidi tidak tepat sasaran, Pemprov Bengkulu berkoordinasi bersama TNI Polri untuk pengamanan.
BACA JUGA:Pemprov Alokasi Anggaran Rp822 Juta untuk Program Bedah Rumah
"Kita sudah mendata penerima BBM subsidi. Kemudian kita juga minta dukungan TNI dan Polri untuk pengamanan karena jika tidak ada dukungan dari semua pihak maka sulit untuk diselesaikan," ungkapnya.
BACA JUGA:Cek dan Catat Tanggalnya! Bansos PKH dan BPNT Desember 2023 Cair Rp750.000, Ambil Bantuannya Disini
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri mengatakan, berdasarkan hitungan Pertamina kuota BBM subsidi Provinsi Bengkulu yang diberikan oleh BPH Migas lebih dari cukup.
Karena mereka memberikan kuota BBM sudah melalui perhitungan seperti tren kendaraan, jumlah penduduk dan lainnya.
BACA JUGA:Habiskan Anggaran Rp2 Miliar Lebih, Pembangunan Labkesda Seluma Rampung