Pembuatan SKKJ di RSKJ Bengkulu Diwarnai Desak-desakan Antar Peserta PPPK

Selasa 02-01-2024,16:26 WIB
Reporter : Ilham Juliandi
Editor : Ria Sofyan

BENGKULU, BETVNEWS - Perserta lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ramai-ramai hingga berdesakan melakukan pengurusan Surat Keterangan Kesehatan Jiwa (SKKJ) di  Rumah Sakit Kesehatan Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu, Selasa 2 Januari 2024.

BACA JUGA:Peringati HUT ke-63, Jasa Raharja Sebut Realisasi Santunan Capai Rp17 Miliar

Direktur SRKJ Soeprapto Bengkulu, dr. Jasmen Silitonga, M. Kes, Sp.KK menjelaskan, pihaknya telah mengantisipasi adanya perserta PPPK dengan menyiapkan tempat pelayanan khusus PPPK.

Namun terjadi desakan karena perserta datang diluar jadwal yang telah diberikan saat pendaftaran.

BACA JUGA:Peringati HUT ke-63, Jasa Raharja Sebut Realisasi Santunan Capai Rp17 Miliar

"Mereka datang tidak sesuai dengan jadwalnya berdasarkan saat mendaftar sehingga terjadi berdesakan," ungkapnya. 

Ia mengukapkan, pihaknya memiliki 3 dokter jiwa, masing-masing dokter bisa melayani maksimal 150 orang wawancara dalam sehari, jika 500 orang sehari artinya lebih cepat. Tetapi yang menjadi problem mereka yang tidak sesuai jadwal.

BACA JUGA:Peringati HUT ke-63, Jasa Raharja Sebut Realisasi Santunan Capai Rp17 Miliar

"Kita bisa mencapai 500 perhari maksimal untuk pelayanan perserta PPPK tetapi harus tertib dan sesuai jadwal," terangnya.

Para perserta PPPK selain membutuhkan SKKJ, mereka juga meminta surat keterangan sehat jasmani, dan surat keterangan bebas narkoba sebagai syarat melengkapi berkas lulus PPPK di RSKJ Soeprapto.

BACA JUGA:6 Tanaman Ini Dipercaya Bisa Mengusir Nyamuk, Cukup Tanam di Rumah Nyamuk Auto Kabur!

Pelayanan dimulai dari pukul 08. 00 WIB sampai 14.00 WIB tetapi khusus perserta PPPK dilayani sampai selesai. RSKJ Soepraptor juga berkomitmen melayani maksimal sampai penutupan pemberkasan PPPK.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi mengatakan, momentum yang seperti ini diperlukan penggunaan teknologi agar proses administrasi bisa terlayani dengan cepat. Rumah sakit harus meningkatkan teknologi sehingga tidak ada lagi berdeksan terjadi.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi BUMDes Gardu Jaya Naik Penyidikan

"Seharusnya masyarakat datang hanya mengabil hasil, jika menggunakan teknologi tetapi kalau masih manual ya terjadi berdesakan," kata Edwar.
(*)

Kategori :