"Penambahan itu hanya pasien-pasien biasa. Itu rata-rata pasien-pasien lama yang sudah pulang, lalu berobat kembali diantar oleh keluarganya. Jadi belum ada kelonjakan akibat pelaksanaan Pemilu 2024," tuturnya.
BACA JUGA:Nasib Proyek Penataan Kawasan DDTS Ditentukan di FGD Maret Ini
Ia menjelaskan, dari 159 pasien tersebut, kebanyakan mengalami gangguan saja, seperti depresi, cemas, maupun gelisah. Tidak ada yang dengan kondisi terlalu berat.
"Kalau diagnosanya itu privasi pasien sendiri dan yang mengeluarkan hanya dokter. Tapi kebanyakan yang datang ke sini terjadi depresi, gelisah," tuturnya.
BACA JUGA:Fenomena Politik 2024 di Bengkulu: Keluarga Kepala Daerah Nyaleg hingga Dapat Suara Tinggi
Ia juga mengatakan, para caleg sebelum mendafatarkan diri telah melakukan pemeriksaan kesehatan. Salah satunya yakni kesehatan jiwa. Jadi, jika sudah dinyatakan sehat jiwanya berdasarkan pemeriksaan tersebut.
"Di dalam persyaratan untuk menjadi caleg itu mereka mengambil surat keterangan kesehatan, termasuk salah staunya tes kejiwaan," demikian kata Meky. (*)