BENGKULU, BETVNEWS - Petani karet di Desa Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, mengeluhkan hasil getah karet yang mengalami penurunan sejak musim hujan melanda wilayah tersebut.
Penurunan hasil getah karet ini disebabkan oleh hujan yang kerap turun di pagi dan sore hari. Sehingga para petani tak bisa beraktivitas menyadap seperti biasanya.
BACA JUGA:Inspektorat Seluma Minta OPD Segera Selesaikan LHP BPK RI
Jumardi petani karet di Desa Padang Pelawi mengatakan, dirinya sudah 4 hari tidak menyadap dikarenakan cuaca hujan yang tidak menentu. Akibatnya hasil getah karetnya mengalami penurunan.
"Tentu jadi kendala apalagi hujan pagi dan sore hari. Saya saja sudah 4 hari tidak nyadap," ujarnya.
BACA JUGA:Potensi Perbedaan Awal Ramadan dan Idul Fitri, Kemenag Seluma Minta Masyarakat Jaga Toleransi
Menurut Jumardi, getah karet mengalir deras ketika disadap pada waktu pagi dan sore hari, karena diwaktu itu getah sangat banyak.
Ia menyebutkan bahwa pengaruh cuaca ekstrem sangat besar terhadap hasil getah karet.
BACA JUGA:Stok Beras di Pasar Minggu Cukup, Harga Terpantau Stabil Jelang Bulan Ramadhan
Sebab selain getahnya mengalami penurunan, penyadapan juga tidak bisa dilakukan dengan terus menerus karena bergantung dengan cuaca.
"Aktivitas menyadap tergantung terhadap cuaca. Jika cuaca hujan dan kita paksa menyadap maka hasil dari kualitas getah buruk karena tercampur air. Jadi kita harus menunggu kering kalau mau menyadap," sampainya.
BACA JUGA:Kebakaran Sabtu Malam, Ruko 3 Lantai di Kebun Tebeng Hangus Dilalap Api
Lanjutnya, meskipun harga karet saat sedang mengalami kenaikan sebesar Rp500 rupiah.
Dari harga sebelumnya Rp8.500 menjadi Rp9.000, namun ia menilai tak akan berpengaruh pada petani jika cuaca ekstrim seperti ini. Terlebih harga kebutuhan pokok juga saat ini mengalami kenaikan.
BACA JUGA:Program Pengobatan Lansia Gratis, Upaya Pemkab Seluma Jamin Kesejahteraan Masyarakat