BACA JUGA:Siap-siap Ramadhan, Ini Doa Buka Puasa Lengkap dengan Artinya, Jangan Lupa Baca Basmalah
Misalnya saja salat Jumat yang mana setiap umat Muslim mengerjakannya hanya dua rakaat saja, lalu apakah boleh dikerjakan 6 rakaat? Padahal tidak ada pelarangan tidak boleh salat Jumat 6 rakaat.
Lantas, benar bahwa dalam perkara agama yang dicari bukan pelarangan melainkan perintah Allah Ta'ala. Pelarangan dunia itu hanya sedikit saja, yang lainnya boleh lalu kurang sayang apa Allah kepada kita? Ibadah yang diperintahkan sedikit, yang lainnya masih dapat diatur.
Namun, cakupan ibadah tentunya cukup luas, sehingga sekiranya dapat bisa mengamalkan dan memupuk kebaikan agar senantiasa diberi Allah keberkahan disetiap langkah. Kesimpulannya, bahwa walaupun sahur tersebut penuh dengan keberkahan dan kebaikan, namun hukumnya bukan wajib.
"Jadi kalau bukan wajib artinya kalau gak sempat sahur, boleh gak?" tanya Ustadz Adi Hidayat.
BACA JUGA:Es Teler hingga Es Cendol, Berikut 5 Resep Takjil untuk Berbuka Puasa, Dijamin Segar
Beliau menerangkan boleh, tapi wajib ini ada dua bisa mubah maupun sunah. Sepanjang sahur tersebut positif, tidak masalah bila tidak sahur.
Makanlah di waktu sahur yang mana pada saat itu ada keberkahan di dalamnya. Selain itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh kita untuk melaksanakan sahur.
"Karena beliau Rasul punya kekhususan 'saya tetap diberikan makanan dari Allah, tanpa kalian lihat.' Jadi kekhususan Rasul itu dikuatkan oleh Allah langsung. Artinya dalam bahasa bebasnya Allah memberikan kekuatan, jadi keadaan fisiknya seperti orang yang telah makan, telah sahur," ungkap beliau.
Lanjutnya, bahwa Nabi menganjurkan umatnya pada masa itu untuk melaksanakan sahur. Sebab berbeda dengan Nabi yang merupakan Rasul, tidak semua hal dapat diikuti, untuk itulah sesuai dengan kamampuan masing-masing.
BACA JUGA:Auto Fit Lagi, Ini 5 Tips Menjaga Kesehatan Saat Puasa Ramadan, Yuk Siapkan dari Sekarang
Demikian informasi tentang hukum puasa tanpa sahur menurut Ustadz Adi Hidayat. Semoga bermanfaat.(*)