BETVNEWS - Sayyidah Hafshah binti Umar merupakan putri dari Umar bin Khattab, yang lahir pada masa Nabi Muhammad SAW. Ketika memindahkan Hajar Aswad di tempat semula usai Ka'bah dibangun lagi.
Sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Hafshah terlebih dulu menikah dengan Khunais bin Hudzafah bin Qais bin 'Adi as-Sahmi al-Quraisy, yang merupakan salah satu golongan pertama masuk Islam.
Cukup disayangkan bahwa kebahagiaan tersebut harus hilang, sehingga Khunais ibn Hudzafah dinyatakan meninggal dunia kala Perang Badar, sekitar 2-3 Hijriah.
BACA JUGA:Mengenal Putri Nabi Muhammad SAW, Fatimah Az-Zahra Sosok Wanita Mulia dan Keibuan
Menariknya wanita ini memiliki umur yang sama dengan putri bungsu Nabi Muhammad SAW bernama Fatimah Az-Zahra. Sebagaimana ayahnya, Hafshah binti Umar memiliki kepribadian yang sama kuatnya, hal itu disebutkan dalam Thabaqat, Ibnu Saad berkata, "Sayyidah Hafshah ra dibesarkan dengan sifat ayahnya, seperti halnya Sayyidina Umar bin Khattab."
Sayyidah Hafshah ialah sosok yang berani, bahkan levelnya berbeda dari perempuan lainnya yang juga memiliki pribadi kuat serta tegas. Tak hanya itu, kepandaiannya dalam membaca dan menulis menjadi hal yang menakjubkan, sebab di masa tersebut tidak banyak kaum wanita yang memiliki kemampuan itu. Sayyidah Hafshah binti Umar adalah istri ke-4 Nabi Muhammad SAW.
Diketahui bahwa Sayyidah Hafshah bukan golongan pertama yang memeluk Islam, sebab kala itu ayahnya masih memusuhi Islam. Lantas, saat ayah Sayyidah Hafshah masuk Islam, hal tersebut menjadi sejarah yang tak terlupakan, bahkan terkesan istimewa.
Saat ayahnya mengetahui bahwa saudara perempuannya yakni Fathimah dan suaminya Said bin Zaid masuk Islam, beliau sangat marah kepada mereka. Hanya saja saat amarahnya memuncak, membuat saudara perempuan dan suaminya hingga mengucurkan darah. Saat beliau lihat darah yang mengucur itu lantas hatinya mulai tersentuh.
BACA JUGA:Menarik, Ada Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Keluar Cahaya dari Mulut, Intip Kisahnya di Sini!
Ketika itu ayahnya selintas hanya membaca ayat awal dari surah Taha, kemudian hatinya seolah tengah diterangi sebuah cahaya kebenaran dan keimanan. Dari sanalah, kemudian ayah Hafshah menyatakan keimanannya, bahkan Nabi Muhammad SAW pernah mendoakan agar masuk islam, dan Allah SWT mengabulkannya.
Sepeninggal suaminya, Hafshah masih berumur belia sekitar 18 tahun. Hingga akhirnya ia menjadi janda dan kemudian ia dipulangkan ke rumah ayahnya. Umar sebagai seorang ayah merasa iba dengan kesulitan dan juga penderitaan anaknya.
Apalagi secara ekonomi, Umar bin Khattab dalam kondisi susah. Namun, secara sosial beliau sedih karena putrinya akan hidup menjanda. Kemudian, Umar bin Khattab mencoba menemui Abu Bakar untuk menceritakan kesulitan yang tengah melanda. Saat diceritakan tentang Hafshah dengan tujuan agar ia dapat menikahi anaknya.
BACA JUGA:Kamu Perlu Tahu, Ini 10 Nama Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Dijamin Masuk Surga, Masya Allah
Lantas, Abu Bakar tak memberikan respons saat Umar menawarkan putrinya, padahal beliau yakin bahwa Abu Bakar akan menerimanya. Namun tidak, beliau pun bergegas menuju kediaman Utsman bin Affan, sebagaimana istrinya telah meninggal sebab menderita suatu penyakit.