BENGKULU, BETVNEWS - Sebuah truk bermuatan pipa terperosok di jembatan Bukit Makmur (SP3) Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur, sejak Jumat, 29 Maret 2024. Hingga hari ini, Sabtu pagi 30 Maret 2024, proses evakuasi masih terus berlangsung.
Truk bernomor polisi BE 8837 DA tersebut, terperosok dan terjebak selama 15 jam. Akibat peristiwa tersebut, mobilitas warga menjadi terganggu karena akses jalan sementara ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
BACA JUGA:Segini Anggaran Pembuatan Baju Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2024-2029
Kepala Desa Bukit Makmur H.M Zahri Aziz membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyampaikan mobil truk tersebut terperosok sejak kemarin sore Jumat 29 Maret 2024. Namun hingga Sabtu pagi 30 Maret 2024, mobil masih terjebak di sana.
"Kejadiannya kemarin sore, proses evakuasi menggunakan dongkrak dan sampai pagi ini (Sabtu 30 Maret 2024) proses evakuasi masih berlangsung," kata Kepala Desa Bukit Makmur/SP3.
BACA JUGA:Kades Dusun Baru Akan Ambil Langkah PTUN Jika Diberhentikan
Pihaknya juga berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur dalam hal ini Dinas PUPR, bisa mengambil langkah penanganan darurat dalam upaya memperbaiki jembatan yang sudah rusak tersebut. Terlebih saat ini, pondasi jembatan sudah mulai abrasi terkikis air sungai.
"Kami berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten dapat mengambil langkah untuk memperbaiki jembatan ini, karena akses ini jalan utama menuju Desa Bukit Makmur SP3 dan Desa Cinta Makmur/Sp8," ujar H.M Zahry Aziz.
BACA JUGA:Jumat Agung, Gereja Katolik Yohanes Bengkulu Tampilkan Drama Jalan Salib
Selain itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Kaur Lendryanto saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya telah mengetahui peristiwa tersebut.
Ia menyebut bahwa anggotanya telah meninjau ke lapangan. Lendryanto menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya akan memperbaiki jembatan yang bersifat rehabilitas darurat.
BACA JUGA:Harga Tiket Pesawat di Bengkulu Mengacu Tarif Batas Atas, Segini Harganya Jelang Lebaran
"Kita sudah monitor, anggota kita lagi di lapangan. Rencananya kita akan lakukan perbaikan bersifat rehab darurat, yang penting mobilitas di sana tidak terkendala lagi," kata Lendryanto. (*)