BENGKULU, BETVNEWS - Puskesmas Talang Tinggi membantah tudingan telah memberikan pelayanan yang buruk kepada pasien yang tertusuk paku dibagian telapak kakinya beberapa waktu yang lalu.
Eli, Kepala Puskesmas Talang Tinggi pun angkat bicara terkait tudingan yang dilontarkan oleh keluarga pasien tersebut.
Pihaknya membatah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa pasien telah ditangani dengan baik oleh para petugas.
Kendati mendapatkan penilaian buruk, dirinya tetap rendah diri dan mengutarakan permohonan maaf, dan menjadikan hal ini sebagai pengalaman dan pembelajaran kepada Puskesmas Talang Tinggi agar memperbaiki pelayanan menjadi lebih baik lagi kedepannya.
BACA JUGA:Jangan Ditanam di Sekitar Rumah! 5 Tanaman Ini Dianggap Bawa Sial Menurut Primbon Jawa
"Semua keluhan kita tanggapi pada pasien yang tertusuk paku, jika dianggap pelayanan kami buruk ya kami minta maaf. mungkin kami masih banyak kekurangan, saya sebagai kepala puskesmas mohon maaf dan inshaAllah akan kami perbaiki lg," kata Eli, Jumat 12 April 2024.
Sambung Eli, pihaknya telah memberikan obat yang sesuai dengan keluhan pasien.
Bahkan telah menyarankan untuk dilakukan suntik tetanus, namun pasien menolak karena merasa belum diperlukan untuk disuntik tetanus.
"Untuk masalah obat kita udah sesuai dgn keluhan dan petugas kmi udah menyarankan untuk suntik tetanus mungkin pasien dan keluarga merasa belum diperlukan karena lukanya memang kecil kemarin," sambung Eli.
BACA JUGA:Perut Buncit Bisa Disebabkan Oleh Makanan, Berikut 5 Daftarnya, Nomor 2 Sangat Berisiko
Sementara itu, Deni Alian, anak dari pasien mengatakan sebaliknya.
Kata Deni, petugas tidak menyarankan untuk suntik tetanus pada sang ibu. Justru pihak puskesmas yang menyepelekan luka ibundanya tersebut.
Sehingga selang satu minggu kemudian, sang ibu dilarikan ke suatu klinik di Tais dengan keluhan seperti badan panas berkeringat, sakit otot leher, sakit pinggang hingga tekanan darah tinggi.
BACA JUGA:Rawat Kecantikan Kulit dengan 7 Daun Ajaib Ini, Apa Saja? Yuk Cek di Ulasan Lengkapnya
Dan benar saja, dokter klinik mendiagnosa bahwa ibunya mengalami gejala tetanus.