BENGKULU, BETVNEWS - Pakar ilmu politik Universitas Bengkulu (UNIB) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Mas Agus Firmansyah, M.Si., menjelaskan aspek atau variabel yang bisa menjadi kunci kemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Bengkulu.
Di antaranya variabel logistik, pesona, dan kharisma tokoh atau cakada, dan yang terakhir adalah militansi serta efektivitas kerja dari mesin parpol.
Namun, dari ketiga variabel tersebut ternyata variabel 'memiliki logistik yang lebih dari cukup' menjadi kunci utama untuk memenangkan Pilkada di wilayah Provinsi Bengkulu, walapun dua faktor laninnya juga tidak bisa dinafikan.
BACA JUGA:Kohesivitas Kelompok Sebagai Pencari Groupthink
Bila diurutkan dari paling dominan yaitu, punya Logistik atau modal cukup, disusul pesona atau kharisma sang cakada, dan terakhir adalah variabel dari maksimalnya mesin parpol yang berkeja keras menyukseskan cakada yang diusung.
"Kalau menurut saya, untuk Provinsi Bengkulu secara keseluruhan suka tidak suka. Logistik yg besar adalah variabel yang punya efek dominan untuk mempengaruhi masyarakat pemilih, baru kemudian variabel kharisma tokoh disusul dengan efektivitas kinerja mesin partai politik," kata Dr. Mas Agus Firmansyah, M.Si. Senin 13 Mei 2024.
BACA JUGA:Kepemimpinan dalam Kelompok: Menghindari Jebakan Groupthink untuk Keputusan yang Lebih Baik
Sementara mesin parpol harus diakui. Tidak akan dapat bekerja maksimal bila dibandingkan dengan mesin birokrasi. Mesin parpol dapat bergerak bila diberi kucuran 'oli logistik'. Namun tidak akan berkontribusi signifikan sebagai vote getter atau pendulang suara.
Berbeda dengan mesin birokrasi yang dapat bergerak hanya melalui instruksi berjenjang tanpa harus diberi oli logistik. Sehingga selain variabel logistik, kharisma tokoh dan mesin parpol ada variabel mesin birokrasi yg secara privillege hanya dimiliki oleh kandidat yang saat ini sedang menjabat.
BACA JUGA:Dempo Xler-Ahmad Kanedi Resmi Daftar ke KPU Jalur Independen
"Bila sesorang memiliki tiga variabel ini. Dia kaya raya, memiliki pesona dan kharisma seorang pemimpin, lalu diusung parpol mayoritas. Maka peluangnya untuk memenangkan Pilkada 2024 akan terbuka sangat lebar," tambahnya.
BACA JUGA:Ariyono Gumay Gandeng Harialyyanto, Maju Pilwakot Bengkulu Jalur Independen
Namun bila ketiga varibel ini tidak dimiliki, salah satunya bisa disiasati dengan mencari wakil pendamping yang bisa menutupi varibel yang kurang. Sebab Pilkada akan 'menjual' seorang cakada beserta wakilnya. Sehingga diharapkan wakil akan menjadi pelengkap kekurangan cakada.
"Misalnya dia punya variabel 2 dan 3 namun tidak punya variabel 1, maka dia sebaiknya mencari pasangan yang memiliki variabel 1. Sebaliknya bila dia tidak punya varibel 2 maka sebaiknya mencari pasangan yang punya varibel tersebut," pungkasnya.(*)