BENGKULU, BETVNEWS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu melaksanakan rapat koordinasi (rakor) penyusunan rencana kontingensi bencana banjir tahun 2024.
Rapat koordinasi BPBD dihadiri oleh Asisten III Setda Provinsi Bengkulu Nandar Munadi, di Hotel Santika Kota Bengkulu, Kamis 16 Mei 2024 pukul 08.00 WIB.
Asisten III Setda Provinsi Bengkulu Nandar Munadi.--(Sumber Foto: CW/BETV)
BACA JUGA:BPBD Bengkulu Tengah Kembali Aktifkan Tim Reaksi Cepat, Minimalisir Dampak Bencana
Dalam sambutannya Nandar Munadi mengatakan, Provinsi Bengkulu masih dibayangi oleh potensi bencana alam beserta dampaknya yang sangat merugikan.
Berkaca dari perngalaman bencana banjir dan tanah longsor pada 2019 lalu, terdapat 9 kabupaten/kota yang terdampak dan menyebabkan korban jiwa serta kerugian yang cukup besar bagi Provinsi Bengkulu.
Lanjutnya, penanganan bencana membutuhkan waktu yang tidak singkat, terutama proses pemulihan pasca bencana.
BACA JUGA:BPBD Provinsi Bengkulu Hadiri Rakornas, Bahas Teknologi dan Inovasi Penanggulangan Bencana
"Beberapa infrastruktur vital seperti jalan dan jembatan rusak sehingga mengganggu aktifitas masyarakat. Belum lagi kerugian di sektor pertanian akibat rusaknya lahan sawah dan kebun di berbagai daerah," jelas Asisten III Setda Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:BMKG Ingatkan 6 Daerah di Bengkulu Siaga Bencana Hidrometeorologi
Oleh sebab itu, tambah Nandar, pemerintah terus mendorong pengarusutamaan program penanggulangan bencana di daerah melalui beberapa kegiatan. Di antaranya yakni pembentukan desa/kelurahan tangguh bencana yang menyasar masyarakat tingkat desa agar memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam peningkatan kapasitas masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana.
Kemudian pembentukan keluarga tanggap bencana alamn yang langsung menyentuh masyarakat di tingkat keluarga. Lalu sosialisasi, komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat mengenai risiko bencana dan upaya mengatasinya.
BACA JUGA:Jelang Arus Mudik Lebaran, BPBD Provinsi Bengkulu Siagakan Posko di Titik Rawan Bencana
Selanjutnya, pengarusutamaan bencana di sektor pendidikan melalui Satuan Pendidikan Amnan Bencana. Serta terakhir latihan kesiapsiagaan melalui simulasi bencana di berbagai sektor.
Nandar Munadi juga menuturkan, dengan adanya rapat koordinasi BPBD tahun ini, budaya sadar bencana dari masyarakat diharapkan dapat lebih diperhatikan.