Sikap toxic yang dilakukan oleh orang tua ini juga dapat membuat anak merasa tidak nyaman untuk berinteraksi atau berada di sekitar orang tua mereka.
BACA JUGA:Parents, Yuk Bangun Hubungan Baik dengan Anak Melalui 6 Cara Ini, Salah Satunya Makan Bersama
Meski toxic parents ini terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat, namun sebenarnya hal ini sering dialami oleh masyarakat.
Hanya saja, toxic parents ini seringkali tidak disadari dan dianggap sebagai parenting biasa yang normal untuk dilakukan di dalam keluarga.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Punya! Ini 4 Rekomendasi Buku Parenting Terbaik
Tanda dari pola asuh toxic ini adalah orang tua yang seringkali mengedepankan keinginan mereka, mengatur anak untuk berperilaku sesuai keinginan mereka.
Tidak hanya itu, toxic parents juga tidak memikirkan dan menghargai perasaan atau pendapat anak, dan juga tidak memandang anak sebagai seseorang yang memiliki hak atas hidupnya sendiri.
BACA JUGA:7 Tips Parenting untuk Dampingi Anak Usia Dini, Bantu Maksimalkan Usia Emas Anak
Saat orang tua seharusnya menjadi tempat ternyaman dan teraman bagi anak, namun toxic parents justru menjadi sumber masalah yang menjadi anak takut dan trauma.
Toxic parents seringkali berdalih dengan alasan 'kamu tahu yang terbaik untukmu' untuk membenarkan tindakan mereka.
BACA JUGA:Gampang-gampang Susah, Ini 5 Tips Parenting untuk Remaja yang Sulit Ditebak
Bahkan toxic parents seringkali enggan untuk mengucapkan terima kasih dan juga menghargai perbuatan anak mereka. Tidak hanya itu, toxic parents juga seringkali tidak menyadari jika tindakan mereka salah.
Melansir dari laman pandawa.disdik.bandung, beberapa pola asuh yang termasuk toxic di antaranya adalah sebagai berikut :
BACA JUGA:Bukan dengan Ceramah, Ini 5 Tips Parenting untuk Didik Anak Laki-laki
1. Undemanding but supportive. Tipe pola asuh ini yaitu orangtua memperbolehkan anak untuk melakukan apapun tanpa ada target, yang biasa diartikan “dimanjakan” orangtua.
2. Demanding but not supportive. Tipe pola asuh ini yaitu banyak menuntut dan melarang yang cenderung membuat anak cepat terbawa perasaan dan tidak percaya diri.