BENGKULU, BETVNEWS - Guna memastikan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024-2025 dapat berjalan dengan semestinya, DPRD Provinsi Bengkulu akui siap menerima segala bentuk pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan proses PPDB.
Hal ini sekaligus untuk menghindari potensi segala bentuk tindakan manipulatif atau kecurangan, yang kerap dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
DPRD Provinsi Bengkulu akui siap menerima segala bentuk pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan proses PPDB.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BACA JUGA:Wujudkan Zero Halinar, Lapas Curup Maksimalkan Layanan Vicaris
Seperti diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Edwar Samsi, Senin 24 Juni 2024.
Ia mengatakan, bahwa pihaknya siap menerima seluruh laporan dari masyarakat, terkait dugaan kecurangan dalam PPDB. Dengan catatan harus benar-benar melampirkan bukti yang valid.
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Dukung Persiapan HUT RI ke-79 Berjalan Sukses
"Kita siap menerima aduan dari masyarakat, yang penting bukan mengada-ada," ungkap Edwar Samsi, Senin 24 juni 2024.
BACA JUGA:KPU Kota Bengkulu Lantik 1.000 Pantarlih Pilkada, Langsung Bertugas Lakukan Coklit di Lapangan
Selain itu, Ia turut meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi untuk mengingatkan pihak sekolah, agar dalam menyelenggarakan PPDB di semua jenjang dapat dilakukan dengan sesuai aturan dan prosedur yang berlaku.
Hal tersebut untuk memastikan agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
BACA JUGA:Perpanjang Visa Kerja, 3 TKA di Teluk Sepang Bayar Retribusi Pajak ke Pemkot Bengkulu
"Dinas Pendidikan harus betul-betul mengingatkan sekolah yang melaksanakan PPDB. Terutama sekolah yang jadi sasaran masyarakat, misal SMAN 2, SMAN 5 dan sekolah favorit di kabupaten," tambahnya.
BACA JUGA:Pertengahan Tahun, Proyek Pembangunan Seluma dari DAK dan DBH Sawit Baru Terealisasi
Khusus untuk jalur prestasi, perpindahan orang tua, dan afirmasi tingkat SMA sederajat, diketahui per hari ini telah dilaksanakan pengumuman kelulusan. Dengan persentase penerimaan sebanyak 40% dari jumlah siswa di tiap sekolah.