BENGKULU, BETVNEWS - Peduli dengan generasi penerus bangsa, senator asal Bengkulu, M. Saleh mendirikan sebuah kursus behasa ingrris yang bernama Kampung Inggris Raflesia, secara gratis bagi masyarakat Provinsi Bengkulu sejak tahun 2017.
Bekerja sama dengan beberapa relawan dari kampus-kampus yang ada di Bengkulu dan luar Bengkulu, bersama dengan beberapa mahasiswa asing dari berbagai negara. Sehingga para siswa bisa belajar langsung dari penutur asli.
BACA JUGA:O2SN Tingkat Kabupaten Rampung, Disdikbud Seluma Siapkan Atlet Terbaik ke Tingkat Provinsi
Seperti yang dijelaskan oleh Erick Catur Nugroho selaku staf M. Saleh di DPR RI.
"Kampung Inggris itu didirikan beliau di Padang Harapan Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu sejak tahun 2017, dengan semua biaya ditanggung oleh Bapak H.M. Saleh dari kantong pribadinya," kata Erik Rabu 26 Juni 2024.
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Apresiasi Peluncuran Layanan Elektronik Kantor Pertanahan
Tambah Erik, apapun latar belakang didirikannya kursus Bahasa Inggris gratia ini yaitu atas dasar keresahan pribadi yang dirasakan M.Saleh saat menjabat ketua DPD RI.
Dimana saat itu beliau kerap mendapat kunjungan kenegaraan dari perwakilan negara-negara kerabat. Saat itu keterbatasan kemampuan berbahasa asing menjadi kendala, sehingga membuat beliau merasa begitu pentingnya kemampuan berbahasa asing.
BACA JUGA:Kejari Lanjutkan Penyelidikan Kasus Korupsi Anggaran Belanja Rutin DPRD Seluma
"Berkaca pada pengalaman tersebut beliau tidak ingin anak-anak Bengkulu merasakan yang beliau rasakan, sehingga beliau mendirikan Kampung Inggris Raflesia sebagai tempat belajar Bahasa Inggris gratis untuk yang membutuhkan agar tidak mengalami hal seperti yg beliau rasakan," tambahnya.
BACA JUGA:Realisasi PAD Pajak di Bengkulu Utara Capai Rp7,6 Miliar, Bapenda: Target 2024 Rp27 Miliar
Lanjut Erik, jumlah siswa yang terdaftar di Kampung Inggris Rafflesia saat ini berjumlah 146 orang, dari kalangan mahasiswa mendominasi, 70% adalah dewasa, masyarakat umum, mahasiswa lalu siswa SMA, 10% siswa SMP, dan 20% siswa SD.
Metode pengajarannya menerapkan sistem tatap muka, 1 orang guru mengajar 8-12 orang agar tidak terlalu penuh.
BACA JUGA:Peran Pemuda dalam Pilkada 2024, Dempo: Harus Jadi Penentu Arah Pembangunan Daerah
Setiap siswa bebas memilih jadwal, seminggu 2x pertemuan dengan durasi 90 menit. Pilihan jadwal antara hari Senin-Sabtu, antara pukul 13.00 s/d 18.00 WIB.