BENGKULU, BETVNEWS - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Zamhari bersama jajarannya mengunjungi Graha Pena Rakyat Bengkulu Media Group (RBMG) di Jalan P. Natadirja Km 6,5 pada Senin 8 Juli 2024.
Kedatangan Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu bersama rombongan disambut langsung oleh Direktur RBMG, H. Muslimin bersama Susanto GM BETV, Pihan Pino GM RBTV, Suherdi GM Harian Bengkulu Ekspress, Syahbandar GM Radar Bengkulu dan GM Harian Rakyat Bengkulu, Marshal Abadi.
BACA JUGA:Turunkan Angka Stunting, BKKBN Dorong Masyarakat Berkolaborasi untuk Capai Target
Dalam sambutannya, Zamhari, ketika berdiskusi bersama segenap pimpinan media yang bernaung di bawah RBMG mengatakan bahwa media memiliki posisi strategis sebagai penyambung lidah dan informasi dari kebijakan pemerintah.
"Kegiatan hari ini (Senin, red) dalam rangka pentahelix yaitu menjalin kerjasama kepada pemerintah, swasta, TNI-Polri, dan media dalam rangka mendukung program Pembangunan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan penurunan angka stunting di Provinsi Bengkulu," kata Zamhari.
BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Bengkulu Sabet 3 Penghargaan BKKBN RI, Berhasil Turunkan Angka Stunting
BKKBN Provinsi Bengkulu saat ini terus menekan angka stunting agar status bebas (Zero) stunting bisa dicapai.
Salah satu kebijakan yang dilakukan yaitu kerja sama dengan kanwil Kemenag melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) guna memastikan pasangan yang ingin menikah memiliki batas usia yang cukup atau tidak terlalu dini.
"Untuk mencegah pernikahan dini kita ada program di BKKBN yaitu Bina Keluarga Remaja, dan di sekolah ada yang namanya PIK-R yang memilki konseling dan juga GENRE untuk memperaipakna menuju jenjag pernikahan. Kita Berharap Bengkulu biaa bebas stunting dan ini semua tidak terlepas dari dukungan semua pihak elemen masyarakat," tambahnya.
BACA JUGA:Plt Kepala Dinas TPHP: Selamat Atas Penghargaan dari BKKBN Kepada Gubernur, Wagub dan Ketua TP PKK
Lanjut Zamhari, BKKBN juga memiliki aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA) yang juga digunakan sebagai data basis oleh instansi lain.
"Ini memang amanat undang-undang. Data SIGA ini berbasis keluarga sehingga kita bisa berkolaborasi dengan instansi lain untuk perencanaan pembangunan di Provinsi Bengkulu," jelasnua.