BENGKULU, BETVNEWS - Balita dari pasangan Randa Gunawan dan Efriana warga desa Lubuk Penyamun Kecamatan Merigi yang baru berusia 3 bulan, diduga meninggal dunia akibat suntikan imunisasi yang dilakukan pihak Puskesmas Kelurahan Durian Depun.
Hal tersebut dibantah keras oleh pihak Puskesmas. Pasalnya, pihak Puskesmas sebelum peristiwa tersebut telah beberapa kali melakukan imunisasi terdapat korban.
BACA JUGA:DPD PKS Kepahiang Deklarasi Dukung Nata-Hafish di Pilkada 2024
Yuniarti Kepala Puskesmas Kelurahan Durian Depun, saat dikonfirmasi tim Betvnews mengatakan, pengaruh dari imunisasi memang sering terjadi kepada anak yang sudah melakukan penyuntikan imun.
Salah satunya yakni anak mengalami demam dan hal tersebut biasanya berlangsung paling lama 3 hari.
BACA JUGA:Tindaklanjuti Konflik PT Agricinal, Pemkab Bengkulu Utara Gelar Rapat Pengelolaan DAS
"Imunisasi sebelum-sebelumnya juga sudah pernah dilakukan. Namun setelah kemarin mendapatkan imunisasi kembali, anak itu mengalami demam. Lalu orang tuanya membawa berobat ke bidan desa dan diberikan obat. Tidak ada perubahan, anak tersebut dibawa ke klinik Dr. Febri. Oleh beliau, anak itu dirujuk ke RSUD Curup yang berada di jalan dua jalur," ungkap Yuniarti, Kamis 16 Juli 2024.
BACA JUGA:Bandara Fatmawati Soekarno Buka Penerbangan Rute Bengkulu-Batam, Catat Tanggalnya
Atas dugaan balita tersebut meninggal dunia akibat suntikan imunisasi, pihaknya juga telah memastikan kepada dokter spesialis anak RSUD Curup.
Ia mendapatkan informasi, anak tersebut meninggal dunia akibat infeksi saluran pernafasan atau pertusis (jenis infeksi saluran pernafasan yang sangat menular).
BACA JUGA:Rohidin Mersyah Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur di DPW PKB Bengkulu
"Hasil verifikasi kami, anak itu meninggal akaibat Pertusis atau infeksi saluran pernafasan. Jadi tidak ada kaitannya dengan imunisasi," tegas Kapus. (Hendri)