BETVNEWS - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) diminta untuk membentuk tim pembakuan penulisan Arab Melayu (Armel).
Bahkan LAMR diharapkan mampu membuat aplikasi yang berpedoman pada tata cara penulisan Armel baku tersebut.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Terpumpun Arab Melayu yang dilaksanakan di Mushalla As-Salam balai LAMR, hari Selasa 13 Agustus 2024.
BACA JUGA:Terpilih Secara Aklamasi, Wibowo Susilo Kembali Jabat Ketua SMSI Provinsi Bengkulu 2024-2029
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari 'Pembentangan Benda-benda Rasulullah SAW.'
Ahli bahasa Prof Dr Hasnah Faizah, peneliti Alang Rizal, dan praktisi kaligrafi Armel M. Rafles, turut dihadirkan sebagai pembicara.
Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh sekitar 30 orang pakar dan birokrat yang berkaitan dengan Armel, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (Ketum MKA) LAMR Datuk Seri H. R. Marjohan Yusuf, dan Kepala Dinas Kebudayaan Riau R. Yoserizal Zen.
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Kapolresta Bengkulu Imbau Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi Berita Hoaks
Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil mengatakan, bahwa ide kegiatan tersebut muncul dari Datuk Seri Ulama Setia Negara Ustaz Abdul Somad (UAS).
Ulama itu menyebut, bahwa perlu ada pembahasan soal variasi dalam Armel.
"Jangan cari perbedaannya, tapi kita samakan. Minimal untuk Riau, LAMR bisa memfasilitasinya, juga menerapkannya di tengah masyarakat," ujar Datuk Seri Taufik, mengutip perkataan Datuk Seri UAS.
BACA JUGA:Penggunaan IKD di Kota Bengkulu Capai 7,8 Persen, Disdukcapil: Target 30 Persen
Rapat itu juga menggarisbawahi bahwa tim yang dibentuk LAMR hendaklah terdiri atas lintas ilmu dan profesi.
Misalnya ulama, budayawan, ahli bahasa, dan ahli teknologi. "Kita berharap, tim tersebut sudah bisa bekerja dalam sebulan atau dua bulan ke depan," ujar Datuk Seri Taufik.
BACA JUGA:Aksi Pencurian Kelapa Sawit Milik Anggota TNI di Seluma, Pelaku Mengaku Diperintah PT MPA