BENGKULU, BETVNEWS - Desa Empat Suku Menanti Kecamatan Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong telah berhasil mengangkat dan mengharumkan nama Provinsi Bengkulu di kancah wisata nasional, dengan berhasil masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI tahun 2024.
Kendati demikian, Desa Empat Suku Menanti terancam terisolir lantaran ruas jalan longsor.
“Kalau dari Kelurahan Beringin Tiga Kecamatan Sindang Kelingi sampai ke desa kami Empat Suku Menanti, kami sudah hitung mencapai 14 titik longsor, baik yang kecil dan besar,” ungkap Jumari, Kepala Desa Empat Suku Menanti.
BACA JUGA:Jangan Bingung Lagi, Ini 5 Perbedaan Junk Food dan Fast Food yang Perlu Kamu Ketahui
BACA JUGA:Ini 5 Jenis Junk Food yang Ada di Sekitarmu, Nomor 2 Paling Disukai
Dari hasil pantauan betvdisway di lokasi, longsor mengakibatkan ruas jalan yang berada di pungungan tebing ini terbis dan terkikis menyebabkan badan jalan pun tergerus ke dalam jurang hingga puluhan meter yang berada di pinggir jalan, dengan panjang jalan longsor bervariasi hingga belasan meter.
BACA JUGA:Praktis, Cobain 4 Resep Olahan Tahu Enak dan Simple Ini, Dijamin Menggugah Selera
BACA JUGA:5 Manfaat Tanaman Okra untuk Kesehatan, Salah Satunya Jaga Kesehatan Jantung
Menindalanjuti jalan-jalan longsor tersebut yang merupakan jalan milik Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, Jumari pun mengatakan Pemerintah Desa telah melapor ke instansi terkait, namun sampai hari ini belum satu yang diperbaiki.
“Kita sudah berulang kali mengajukan proposal kepada Pemerintah baik Kabupaten dan Provinsi melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah, red), kemudian ada dokumentasi longsor dan juga kita layangkan ke pihak terkait, dan sudah pernah ditinjau, namun belum ada tindak lanjutnya,” ujarnya kecewa.
BACA JUGA:Praktis, Cobain 4 Resep Olahan Tahu Enak dan Simple Ini, Dijamin Menggugah Selera
BACA JUGA:5 Manfaat Tanaman Okra untuk Kesehatan, Salah Satunya Jaga Kesehatan Jantung
Dia pun meminta Pemerintah bisa segera melakukan memperbaiki jalan yang longsor, karena untuk mendukung perkembangan desanya yang sekarang telah menjadi salah satu desa wisata nasional dengan masuk 50 besar ADWI
Jalan yang terdampak longsor tersebut merupakan akses utama jalan antar desa dan juga menuju ke perbatasan dengan Kabupaten Kepahiang.
“Kami berharap kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dapat menindaklanjuti jalan yang longsor. Karena desa kita sudah menjadi desa wisata dan membawa nama harum Kecamatan, kemudian Kabupaten dan Provinsi. Jadi sekali lagi berharap besar, berharap penuh kepada Pemerintah untuk bisa membangun insfrastruktur jalan longsor tersebut,” terangnya.