Pikiran obsesif bisa berupa kekhawatiran berulang atau ketidaknyamanan, sementara tindakan kompulsif bisa berupa ritual atau kebiasaan yang dilakukan secara berulang, seperti mencuci tangan berulang kali atau memeriksa pintu.
BACA JUGA:Ada Monthong hingga Musang King, Ini 5 Jenis Durian di Indonesia, Mana Favoritmu?
BACA JUGA:Penemuan Mayat Laki-laki di Bengkulu Tengah, Ada Bekas Luka dan Memar
5. Gangguan Stres Pascatrauma (Post-Traumatic Stress Disorder-PTSD)
--(Sumber : iStockPhoto)
Jenis gangguan kecemasan lainnya adalaj gangguan stres pascatrauma atau dikenal juga dengan istilah PSTD.
Gangguan stres pascatrauma ini biasanya berkembang setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
Gejala PTSD termasuk kilas balik atau flashback dari peristiwa traumatis, mimpi buruk, dan kecemasan yang berkaitan dengan trauma tersebut.
Mereka yang mengalami PTSD ini seringkali merasa terjaga, mudah terkejut, dan sulit untuk merasa aman atau tenang.
BACA JUGA:7 Minuman Sehat untuk Ibu Hamil, Kandungannya Nutrisinya Bagus untuk Tumbuh Kembang Janin
BACA JUGA:Punya Gejala Asam Urat? Coba Atasi dengan Air Rebusan Serai, Begini Cara Membuat dan Aturan Minumnya
6. Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
Gangguan kecemasan sosial ini dikenal juga sebagai fobia sosial, ditandai dengan ketakutan ekstrem terhadap situasi sosial atau kinerja yang dapat mengakibatkan penilaian negatif dari orang lain.
Penderita gangguan kecemasan sosial mungkin merasa sangat cemas saat berbicara di depan umum, menghadiri acara sosial, atau bahkan berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal.
Kecemasan ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari dan tentunya dapat menyebabkan penghindaran terhadap situasi sosial.
BACA JUGA:Mampu Menurunkan Gula Darah, Ini 7 Manfaat Minum Air Rebusan Serai untuk Kesehatan