Melalui aplikasi MiChat itulah, saksi Y-P dan sang wanita N-B kembali bertemu di Jalan Bali dengan modus ingin berkencan.
Korban Wahyudi Wardana dan Edza mengajak lima orang rekannya yang lain ke TKP berdarah tersebut dengan mambawa senjata tajam.
BACA JUGA:Distan Usulkan Bantuan Pupuk dan Benih Tanaman Palawija untuk Petani di Seluma
Melihat korban Wahyudi Wardana datang bersama rekan-rekannya, N-B yang sudah bertemu dengan Y-P di TKP peristiwa berdarah ini ketakutan.
Sehingga memanggil rekan-rekan prianya berjumlah empat orang, yaitu R-N, A-N, R-S dan T-G.
Di TKP Jalan Bali ini, akhirnya terjadi perkelahian antara 8 orang dari kelompok korban Wahyudi dan empat orang dari pihak N-B.
BACA JUGA:Kolaborasi Multisektor, Pemkot Bengkulu Sukses Cegah Penambahan Angka Stunting
Melihat rekan-rekannya kewalahan saat perkelahian, N-B pun berteriak, sehingga memancing warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas.
Melihat N-B berteriak, korban Wahyudi dan Edza, serta teman-temannya berusaha kabur menggunakan motor.
Nahasnya saat berusaha kabur, korban Edza yang berusaha naik sepeda motor ditikam oleh AN, sehingga terjatuh dari motor.
Sementara itu, korban Wahyudi Wardana masih berduel dengan R-N. Dalam perkelahian ini, R-N awalnya terkena tikaman senjata tajam dari korban Wahyudi sebanyak dua kali.
BACA JUGA:Kawasan Wisata Pantai Panjang Lebih Tertata, Pedagang Ucap Terima Kasih kepada Gubernur
R-N akhirnya berhasil merebut senjata tajam milik korban Wahyudi Wardana dan membalas tikaman secara membabi buta.
Tidak hanya itu, A-N yang sudah menikam korban Edza, juga menikam korban Wahyudi.
Sementara itu sang wanita berinisial NB, kabur dari TKP dengan menggunakan sepeda motor milik orang lain yang berhenti dengan kondisi kunci kontak masih ada di lubang kunci saat peristiwa terjadi.
N-B yang lari dari TKP diketahui mengalami laka tunggal di Jalan Basuki Rahmat dan meninggal dunia.