Mengenal Anxiety Disorder, Masalah Mental yang Kian Marak Terjadi, Apa Itu?

Sabtu 14-09-2024,07:24 WIB
Reporter : Neng Erlin
Editor : Ria Sofyan

Anxiety disorder merupakan istilah umum yang mencakup berbagai jenis gangguan kecemasan. 

Beberapa jenis gangguan kecemasan yang paling umum terjadi ini termasuk:

  • Gangguan Kecemasan Umum (GAD), yang ditunjukkan dengan rasa cemas yang berlebihan tentang berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan atau hubungan, bahkan jika tidak ada alasan jelas untuk khawatir.

BACA JUGA:Formasi CPNS 4 Dokter Spesialis dan 9 Dokter Gigi di Bengkulu Utara Nihil Pelamar

BACA JUGA:Seluma Dapat Dana Insentif Rp5,6 Miliar Sukses Tekan Angka Stunting

  • Gangguan Panik, merupakan serangan panik mendadak yang disertai dengan gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, sesak napas, dan rasa takut yang intens.
  • Fobia Spesifik, yaitu sebuah rasa takut yang ekstrem terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian, hewan, atau ruang sempit.
  • Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD), merupakan kecemasan yang terjadi setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti kecelakaan atau kekerasan.

BACA JUGA:4 Resep Olahan Buah Manggis Enak dan Simpel Dibuat, Yuk Cobain

BACA JUGA:Gubernur Rohidin Segera Selesaikan Konflik HGU PT Agricinal di Bengkulu Utara

Gejala Anxiety Disorder


--(Sumber : iStockPhoto)

Gejala anxiety disorder bisa bervariasi pada setiap orang. Meski demikian, terdapat beberapa gejala yang umum terjadi, yaitu :

  • Kecemasan yang terus-menerus dan sulit dikendalikan
  • Kelelahan berlebihan
  • Kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak
  • Ketegangan otot
  • Kesulitan berkonsentrasi

BACA JUGA:Kapuspenkum Tutup Workshop Kehumasan, Tekankan Implementasi Optimal Jaga Citra Positif Kejaksaan

BACA JUGA:Kejaksaan Tinggi Bengkulu Raih Penghargaan di Penutupan Workshop Kehumasan

Penyebab dan Faktor Risiko


--(Sumber : iStockPhoto)

Sampai saat ini, masih belum ada penyebab pasti untuk anxiety disorder.

Meski demi, faktor genetik, kimia otak, serta pengalaman hidup seperti stres berat atau trauma dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan ini.

Bahkan terkadang gangguan ini juga dapat dipicu oleh faktor lingkungan atau pola pikir negatif.

Kategori :