BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bengkulu saat ini tengah mengidentifikasi berbagai bentuk disinformasi politik yang beredar di tengah masyarakat. Seperti narasi kebencian, manipulasi informasi terkait kandidat, serta penyelenggara Pilkada yang tersebar melalui teks, video, dan media sosial.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bengkulu Gita Gama mengatakan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberi dampak keterbukaan informasi bagi masyarakat.
BACA JUGA:Rayakan HUT ke-20, Gokana Ramen dan Teppan Berbagi Hadiah Senilai Rp1 Miliar
Namun selain memberi dampak positif, tentu saja perkembangan teknologi informasi memberi dampak negatif, sebagai contoh adalah berita bohong atau hoaks.
Di Kota Bengkulu, penyebaran berita dan informasi hoaks bermunculan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pihaknya berusaha keras untuk menekan penyebaran informasi palsu ini. Pasalnya konten hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian memiliki dampak serius terhadap masyarakat.
BACA JUGA:Kejurnas Panjat Tebing Tuan Rumah Bengkulu Digelar, Jaring Atlet Berbakat
Hoaks tidak hanya mengganggu proses pilkada, tetapi juga dapat menyulut konflik horizontal di masyarakat.
"Pentingnya upaya ini tidak hanya untuk melindungi masyarakat dari pengaruh negatif disinformasi, melainkan juga untuk membantu mereka dalam membuat keputusan politik yang tepat," kata Gita Gama.
BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024 Aman dan Kondusif, Polres Kaur Gelar Doa Bersama Lintas Agama
Tambah Gita, saat ini Diskominfo juga aktif memantau aktivitas media sosial di lingkungan Pemerintah Kota. Hal ini bertujuan untuk menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dalam menghadapi Pilkada.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa penyebaran hoaks dapat diminimalisir dan proses demokrasi dapat berjalan dengan baik," tambahnya.
BACA JUGA:Pengusaha Batubara Bengkulu Dukung Paslon DISUKA di Pilwakot Bengkulu 2024
Lanjut Gita, dirinya juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta memverifikasi kebenaran berita yang diterima melalui sumber yang terpercava.
"Saring sebelum sharing merupakan tagline yang tepat bagi masyrakat ketika menerima informasi. Pastikan dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya," sambungnya.